Pages

Sunday 21 February 2016

Heboh Kerudung Halal, LPPOM MUI: Edukasinya Baik, Tapi Tidak Boleh Mengklaim

Beritateratas.com - Kehadiran kerudung dengan label halal dari brand busana muslim Zoya menimbulkan pro dan kontra di kalangan netizen. Majelis Ulama Indonesia yang mengeluarkan label halal ini pun angkat bicara mengenai hal tersebut.

Direktur LPPOM (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika) MUI Dr. Ir. Lukmanul Hakim, M.Si, mengatakan bahwa klaim kerudung halal merupakan sebuah kesalapahaman. Yang sebenarnya mendapat sertifikasi halal dari pihaknya adalah bahan dari kerudung tersebut. Perusahaan pembuat kerudung itulah yang mengajukan pada pihak LPPOM MUI untuk mendapat sertifikasi halal.

"Zoyanya sendiri belum memiliki sertifikat halal. Jadi dia tidak boleh mengklaim halal. Tapi dari sisi edukasi, edukasinya baik. Zoya sudah melakukan sebuah edukasi bahwa di dalam kain ada kemungkinan itu (tidak halal)," ujar Lukmanul saat diwawancara Wolipop, Kamis (4/2/2016).

Lukmanul menambahkan saat ini pihaknya sudah berkomunikasi dengan Zoya soal penggunaan logo MUI di poster promosi mereka. Dia berharap bisa ada solusi terbaik karena apa yang dilakukan Zoya dengan memberikan label halal pada kerudungnya merupakan sebuah edukasi.

Menurut Lukmanul, penggunaan serifikasi halal pada suatu produk seperti kain kerudung ini sudah diatur dalam Undang-undang No. 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH). "Bukan MUI yang mewajibkan, memang sudah ada di dalam undang-undang," katanya.

Kehadiran kerudung halal yang menurut MUI menjadi sebuah edukasi ini di sisi lain menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Ada yang setuju dengan sertifikasi halal, namun ada juga yang jadi resah karena apakah nantinya semua barang yang digunakan harus dipastikan kehalalannya.

Menanggapi keresahan ini Lukmanul mengatakan, sama seperti makanan dan minuman, masyarakat muslim memang sudah seharusnya bertanya-tanya apakah produk yang mereka gunakan halal atau tidak. "Resah terhadap halal dan haram berarti dia orang yang bertakwa," ucapnya.

Dalam hal kerudung hal, ditekankan Lukmanul, aturan dalam berpakaian syariah bukan hanya menutup aurat saja. Pakaian tersebut juga harus terbebas dari najis dan kotoran atau terhindar dari hal-hal haram. "Terkait sertifikat halal, kalau yang bersertifikat halal, halalnya sudah pasti. Yang tidak bersertifikat, belum pasti halal dan haramnya," pungkasnya.(wolipop)

http://www.beritateratas.com/2016/02/heboh-kerudung-halal-lppom-mui.html

LGBT Tidak Sesuai Dengan Ajaran Agama Dan Fitrah Manusia

Jakarta-berita9online, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengatakan fenomena Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) di Indonesia tidak sesuai dengan ajaran agama dan fitrah manusia. Dalam agama menjadi LGBT ditoleransi asal terjadi sejak lahir. Sementara fitrah manusia diciptakan berpasangan dengan lawan jenis.
“Tapi kalau dibikin-bikin mendadak, kemudian kemayu, dan awalnya tidak, itu yang kami permasalahkan. Saya yakin yang betul sejak lahir itu sedikit,” tutur Kiai Said usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana, Jakarta Pusat, Jumat (5/2).
Tidak dipungkiri telah muncul fenomena LGBT ditengah masyarakat yang cenderung mengundang kontroversial. Meskipun demikian, Kiai Said meminta masyarakat menolak tanpa mengedepankan sikap kebencian.
“Walau menolak, tapi tetap harus dengan ramah santun, enggak boleh dengan kebencian. Kalau itu saya setuju,” tuturnya
Kiai Said juga menilai bahwa eksistensi kaum LGBT di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Saat ini mereka sudah tidak malu lagi menunjukkan diri dan mengakui sebagai penyuka sesama jenis. “Ini membahayakan, apalagi munculnya di kampus,” imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya mendukung keputusan Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi yang secara tegas menolak eksistensi kaum LGBT di perguruan tinggi. “Saya mendukung larangan Menristekdikti yang menghapus kebebasan terhadap mereka (LGBT) karena jelas, LGBT bukan hanya bertabrakan dengan agama ya, tapi juga dengan fitrah manusia,” pungkas Kiai Said.
[fb-pcinu korsel]
http://www.berita9online.com/tausiah/13538/

Harga Garam Petani Babak Belur, Ini Penyebabnya

BH- Jakarta - Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Abdul Halim, mengatakan 80 persen garam yang digunakan masyarakat Indonesia berasal dari impor. KIARA mencatat beberapa hal yang menyebabkan harga garam babak belur di pasaran.


Di antaranya, pengelolaan garam nasional terbagi ke dalam tiga kementerian, yaitu Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. "Terjadi beda kewenangan dan tanpa koordinasi antara kementerian tersebut," kata Abdul Halim di Bakoel Koffie, Senin, 11 Januari 2016.

Selain itu pemberdayaan garam rakyat tidak dimulai dari hulu, seperti tambak, modal, dan teknologi, hingga hilir seperti pengolahan, pengemasan, dan pemasarannya. Kemudian, lemahnya sinergi pemangku kebijakan di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan pusat dengan masyarakat petambak garam skala kecil.

Berdasarkan surat keputusan bersama menteri, harga panen garam dengan kualitas I (KW 1) hanya dihargai Rp 750 per kg dengan kadar Na CL di atas 97 persen, sedangkan untuk KW 2 Rp 540 kg dengan kadar Na Cl 90 persen. Untuk beberapa daerah justru masih ada yang menjual di bawah harga tersebut.

Selain itu, dalam surat tersebut diputuskan negara boleh mengimpor garam di luar masa panen raya. Namun, kondisi di lapangan tidak sepebnuhnya beigtu. "Saat panen raya tiba bersamaan dengan masa impor garam," kata Halim.

Alasan lain yang membuat impor garam masih terus dilakukan adalah kandungan natrium klorida (Na Cl) pada garam Indonesia kurang dari 97 persen. Sementara, petambak garam Indonesia dianggap baru bisa memproduksi garam dengan kandungan Na Cl hanya 94 persen.

"Itu yang selalu diklaim pemerintah sejak 2001 agar impor garam tetap dilakukan," 

KIARA berencana untuk bekerja sama dengan beberapa unversitas di Indonesia berencana untuk melakukan uji laboratorium untuk membuktikan klaim yang menyebutkan kandungan Na Cl pada garam Indonesia baru 94 persen. "Kami ingin membuktikan bahwa klaim tersebut bisa dipatahkan," kata Halim.

"Jika terbukti, maka bisa dijadikan upaya proteksi untuk menghentikan impor garam," kata Halim menambahkan.

http://beritahebat.com/nasional/umum/item/581-harga-garam-petani-babak-belur,-ini-penyebabnya.html

Jokowi dan Celana Dalam

Mungkin saja celana dalam orang yang berfoto dengan Jokowi ini terlalu besar dan lebar atau juga ia salah ambil, sehingga malah mencomot celana dalam yang terlalu longgar karena kebesaran.

Hantu di rumah dinas

Rumah dinas walikota solo memang terkenal angker , kata orang - orang hantunya berupa "noni-noni" ( hantu berwujud wanita belanda ).
Waktu itu satu minggu saya menjabat walikota, pada suatu malam saya pulang jam 00.30 wib saya buka pintu saya melihat ada wanita rambut panjang menghadap membelakangi saya.Karena saya terkejut dan di pikiran saya ini pasti hantu noni-noni nya jadi saya berteriak .
Setelah saya berteriak, noni-noninya juga ikut teriak,ternyata istri saya . (Jokowi )

Tertinggal Bonceng Motor

Dengan postur badan menjulang tinggi, ternyata berat badan Joko Widodo (Jokowi) cuma 53 kilogram.

Bisa dibayangkan dong, betapa tak idealnya berat badan Gubernur Jakarta Terpilih ini. Rupanya, kurusnya badan Jokowi ini menyisakan banyak cerita lucu dan sering jadi bahan guyonan teman-teman dekatnya.

Salah satunya, Wakil Wali Kota Solo, Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo. Ketika ditemui penulis buku "Jokowi, Spirit Bantaran Kali Anyar" di rumah dinas di Jalan Gajah Mada, Senin (20/8/2012) sore silam, Rudyatmo bertutur, mereka berdua sebenarnya punya kesamaan.

"Kami tampaknya sama, tinggal di bantaran kali dan pernah jadi korban gusuran," kata Rudy, Ketua DPC PDI Perjuangan Solo. Terkait kurusnya badan Jokowi, Rudy memiliki pengalaman unik saat berkampanye pada pemilihan wali kota Solo tahun 2005.

"Pak Jokowi pernah tertinggal, waktu kampanye pertama. Di daerah Adipito, Adingipang. Saya yang membonceng beliau pakai motor. Saya kira dia sudah naik, ternyata karena kurus, Pak Jokowi masih tertinggal tapi tidak terasa. Karena kurus, naik atau tidak, rasanya sama saja. Hahahaaa... Ternyata dia tertinggal 500 meter di belakang! " kata Rudy, terbahak.

Ketika ditanyakan mengenai perangai kerja keras Jokowi selama tujuh tahun menjabat wali kota, Rudy pun membenarkannya. "Kami 24 jam bekerja. Sering sekali, misalnya ada banjir, saya tahu duluan karena orang lapangan. Yang lain belum tahu, saya sudah kasih tahu Pak Wali. Wali segera meluncur ke lapangan, dan saya sudah di lokasi bencara, menunggu," kata laki-laki berkumis lebat ini.

Kerja keras yang mereka lakukan ini adalah sebagai perwujudan pemimpin yang datang untuk melayani, bukan dilayani. Bahkan sejak masa kampanye periode pertama, tujuh tahun silam, mereka bekerja seperti dilakukan di Jakarta. Mengunjungi dan berdialog dengan warga ke permukiman, bahkan ke tempat kumuh sekalipun.

"Kami masuk ke gang miring, gang bau, dan gang bungkuk. Di sebut gang miring bukan karena letaknya miring, tapi karena betul-betul sempit sehingga untuk masuk saja badan harus dimiringkan. Dan gang bungkuk, untuk bisa masuk harus membungkuk di antara bangunan kumuh dan bau," kenang Rudy.

Kucing-kucingan dengan Vojrider

Jokowi bercerita, sejak menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta, ia kerap dikawal vojrider tiap kali hendak blusukan. Namun, pengawalan tersebut dianggap Jokowi terlalu berlebihan dan memusingkan.

"Sudah bunyi nguing nguing, jalannya gini-gini (zigzag). Saya paling enggak suka itu dikawal dengan cara seperti itu. Ganggu orang, bikin saya pusing juga," ujarnya.

Kerena kesal, Jokowi mengaku sempat kucing-kucingan dengan pengawalnya, yakni dengan menyuruh sopirnya meninggalkan vojrider saat mereka lengah. "Jadi, pas motornya lurus terus, saya belok kiri mendadak. Dia pasti bingung, nengok spion, lah Gubernur saya mana hehehehe," ujarnya sambil tertawa jahil.

KB Gagal

Saat meluncurkan Kartu Jakarta Sehat untuk pertama kalinya, salah satu tempat yang dikunjungi Jokowi adalah kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Di sana, Jokowi bertemu dengan seorang kepala warga dan sempat mengobrol. Kala mengobrol, Jokowi sempat terhentak ketika mengetahui kelapa keluarga itu punya sembilan anak.

"Ini sih KB-nya gagal. Masak punya anak sembilan," ujar Jokowi sambil tertawa. Hal itu disambut tawa bapak yang disinggung dan wartawan.

Kejar Pelari

Kisah ini terjadi dalam lomba lari Mandiri Jakarta Marathon 2013. Kisahnya saat Jokowi sebagai Gubernur DKI akan memberikan medali kepada pelari asal Kenya, Stephen Tum. Karena tidak mengetahui akan dikalungi medali kemenangan, Stephen pun terus berlari. Sementara di belakangnya Jokowi tergopoh-gopoh mengejar  sambil membawa medali yang akan dikalungkan. Peristiwa lucu tersebut terekam dalam sebuah foto dan sempat menjadi perbincangan ramai ditwitter

Kampung Rambutan di Jakarta Selatan

Tepat setahun memimpin Jakarta, Jokowi sempat diuji oleh wartawan sejauh apa pengetahuannya soal Jakarta. Ditanyai apakah dia tahu di mana Kampung Rambutan itu, dengan santai dia menjawab, “Kampung Rambutan itu di Jakarta Selatan.”

Wartawan yang mendengar jawabannya tertawa. Ramai-ramai mereka berkata,”Kampung Rambutan itu di Jakarta Timur, Pak.” Jokowi pun membalas, “Kan, kampung-kampungnya banyak. Masak ngapalin yang gitu-gitu,” ujarnya mengelak.


Ketinggalan di jalan

Kisah ini terjadi pada masa kampanye pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Solo tahun 2005. Saat itu, FX Hadi Rudyatmo yang saat itu Cawali, dijadwalkan kampanye bersama Jokowi di gaerah Kadipiro dengan mengendarai sepeda motor. Rudy di depan sementara Jokowi membonceng.

Rudy yang merasa tandemnya sudah naik langsung tancap gas menuju lokasi. Namun di tengah jalan  seorang anggota tim sukses menyusul dan memberi tahu bahwa Jokowi tertinggal di belakang. Saat Rudy menoleh ke boncengan, Jokowi memang tidak ada.

“Saya kira sudah membonceng, jadi ya langsung berangkat. Ternyata Pak Jokowi tertinggal 500 meter di belakang!” kata Rudy

Kalah ganteng dengan ajudan

Jokowi pernah bercerita, saat menjadi Walikota Solo, dirinya sempat memiliki ajudan yang lebih tampan dibanding dirinya. Karena kalah tampan, ajudannya lebih dianggap sebagai wali kota dibanding dirinya. Buktinya, setiap ada tamu, ajudannya selalu disalami lebih dulu, baru kemudian dirinya.

“Sekali dua kali enggak apa, tapi lama-lama kesel juga. Setelah tiga bulan, ajudan itu saya ganti dengan orang yang lebih jelek dari saya. Habis itu aman. Setiap ada tamu, saya disalami duluan,” ujar Jokowi

Paranormal dadakan

Ketika menghadiri acara di sebuah kampung, stafnya menelepon agar Jokowi segera pulang ke Loji Gandrung karena di tunggu beberapa orang. “Cepat, Pak. Mereka sekarang ada di garasi. Katanya ada yang kesurupan,” kata staf itu.

Jokowi geleng-geleng kepala, “Masak walikota disuruh ngurusi orang kesurupan,” pikirnya. Tapi Jokowi memutuskan untuk pulang. Di rumah dinas, dia melihat beberapa orang terlihat was-was. Setelah diberitahu masalahnya oleh orang-orang itu, Jokowi dengan tenang rumah dinas dan mengambil es dari kulkas.

Dia kemudian meminta ajudan mengompres anak yang kesurupan dengan es. Karena hasilnya kurang mantap, Jokowi meminta beberapa orang mengangkat anak itu ke ruang tamu. Lantas Jokowi mengusap wajah anak itu dengan es. Ajaibnya, anak itu langsung bangun dan mengucap terima kasih. “Tapi tolong, cerita ini jangan sampai kedengaran banyak orang. Bisa-bisa rumah dinas saya nanti penuh orang kesurupan,” kata Jokowi enteng.

Panjat pagar rumah dinas Loji Gandrung

Pernah saat Jokowi pulang terlalu larut, pintu gerbang rumah dinas walikota, Loji Gandrung, sudah tertutup rapat. Meskipun bel di gerbang dipencet berulang kali, tetap tidak ada penjaga yang datang membukakan gerbang.  Bukannya jengkel, Jokowi malah masuk ke rumah dinas dengan cara memanjat pagar.

Aksi panjat pagar juga dilakukan seusai Jokowi nonton acara live Opera Van Java di Stadion R Maladi (Sriwedari) Solo. Jokowi tidak bisa masuk je arena karena masyarakat berjubel. Ajudan ingin menyingkap kerumunan massa, namun Jokowi melarang. Sang walikota pecinta musik metal itu akhirnya memanjat pagar yang sepi penonton untuk bisa masuk stadion.

Terjaring razia polisi

Sebagai pejabat, Jokowi dikenal suka menerobos ketentuan protokoler. Suatu saat dia bersepeda motor keliling kota. Di tengah jalan terlihat kerumunan yang ternyata razia kendaraan. Jokowi pun dihentikan polisi. Seperti layaknya pengendara biasa, Jokowi menghentikan motornya dan mengeluarkan surat-surat kendaraan, termasuk KTP.

Polisi yang memeriksa Jokjowi terkejut, karena baru tahu kalau pengendara motor tersebut adalah Jokowi setelah mengecek surat-surat kendaraan dan KTP. Di awal-awal menjabat sebagai Walikota Solo, wajah Jokowi memang tidak populer.

Pengalaman Pertama memimpin upacara

Pada periode pertama (2005-2010) sebagai walikota Solo, Jokowi dilantik pada hari Jumat. Sabtu-Minggu libur. Senin pertama, Jokowi menjadi jadi inspektur upacara (Irup) untuk yang pertama kali. Semua proses lancar kecuali untuk urusan hormat-menghormat.

Saat komandan memerintahkan penghormatan kepada Irup, semua hormat. Jokowi segera membalas penghormatan tersebut. Namun, Jokowi terus menghormat dan tidak segera menurunkan tangannya. Dia bahkan sempat bertanya dalam hati, “Kok nggak selesai-selesai hormatnya ya?”

Beberapa peserta juga mulai gelisah dan bingung. Ajudannya kemudian memberi kode agar Jokowi segera menurunkan tangan. Walikota baru itu lantas menurunkan tangan dan komandan upacara pun meneriakkan, “Tegak Grak!”

Rupanya Jokowi lupa bahwa perintah komandan upacara sangat tergantung seberapa lama Irup menghormat. Lama penghormatan saat itu hampir dua lebih, di luar batas kepantasan penghormatan dalam upacara apapun yang rata-rata hanya sekitar 10 detik

JOKOWI Di mata Giring Nidji

Waktu itu aku manggung di Solo. Aku tanya ke asisten kira-kira pak walikota Jokowi dateng gak ya? iya katanya
Terus aku bilang ke asisten kalau Pak Jokowi dateng aku dikasih tahu. Beberapa waktu kemudian asisten bilang kalau pak Jokowi datang,
aku kaget karena gak pakai mobil mewah, gak ada pengawal terus waktu aku jalan dia juga di belakang ku jalannya.Biasanya kan pejabat minta di depan dan dikawal ,ini kok enggak hehe

JOKOWI Disalami preman Tanah Abang 

Rencana penataan kawasan Pasar Tanah Abang menuai kekhawatiran dari orang dekat Jokowi. Banyak yang mewanti-wanti kawasan itu sulit "ditaklukkan" lantaran keberadaan preman yang menguasai lahan dan menarik uang pedagang.

"Ada ini, ini, ini, ini, wah, banyak sekali, batin saya. Kalau cuma ini kan sedikit, tapi enggak, ada ini, ini, ini, buanyak. Dan itu di-back up sama ini, ini, ini, ini, saya hanya diam saja," ujar Jokowi.

Akibat situasi tersebut, rencana blusukan-nya ke kawasan perdagangan grosir terbesar se-Asia Tenggara itu pun beberapa kali gagal. Padahal, Jokowi mengaku kakinya "gatal" untuk blusukan ke kawasan tersebut serta menemui pedagang.

Untuk mengantisipasi keselamatannya, Polda Metro Jaya meminta Jokowi untuk sementara waktu tidak blusukan ke sana dahulu hingga suasana pedagang dan preman bisa terkendali. "Saya bilang, kalau begini terus, kapan saya ke sananya. Akhirnya, hari itu saya paksakan. Masuk ke dalam, Bismillah, enggak ada apa-apa, malah nyalamin. PKL nyalamin saya, preman nyalamin saya. Saya tahu preman karena tatonya," ujarnya.

Ah, ada-ada saja Pak Jokowi ini.

JOKOWI kecoh petugas Dishub.

Suatu waktu pada awal menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi blusukan ke Jakarta Barat. Dua pengawal bermotor dari Dinas Perhubungan pun melakukan pengawalan kendaraan dinasnya. Namun, pengawalan tersebut dianggap Jokowi terlalu berlebihan karena berjalan zigzag.

"Sudah bunyi nguing nguing, jalannya gini-gini (zigzag). Saya paling enggak suka itu dikawal dengan cara seperti itu. Ganggu orang," ujarnya.

Jokowi pun memiliki ide menjahili sang pengawal, yakni dengan menyuruh sopirnya untuk belok ke kiri. "Jadi, motornya lurus terus saya belok kiri. Dia nengok spion, lah Gubernur saya mana," ujarnya.

Bronx atau "mbronx"? 
Berasal dari Jawa Tengah membuat aksen Jokowi pada beberapa kata tertentu menjadi terdengar unik, termasuk saat wartawan mewawancarai Jokowi soal Pemprov DKI memperbolehkan seni grafiti sebagai salah satu penghias di Ibu Kota.

"Kita lihat saja the 'Mbronx', bagus kan? Artinya kalau tertata, gambarnya bagus, itu jadi indah, bukan urek-urekan kayak sekarang," ujarnya santai.

Wartawan menerka-nerka, apa maksud Jokowi dengan kata the "Mbronx". Setelah ditelisik, rupanya Jokowi menambahkan huruf M pada kata sebuah kawasan di New York, Amerika Serikat, yang terkenal dengan seni grafiti jalanannya, yakni Bronx. Tanpa membenarkan kosakatanya, Jokowi yang tak sadar ditertawakan wartawan terus saja nyerocos soal pendapatnya soal grafiti di DKI.

Jokowi mengundang seorang blogger ke rumah dinasnya

Saya teringat akan kegiatan Kompasiana Modis (Monthly Discussion) yang diselenggarakan
oleh Kompasiana di Gedung Kompas Gramedia Unit VI Lantai 7, Palmerah Barat-Jakarta, yang mana dalam kegiatan tersebut menghadirkan sosok yang paling sering dicari di mesin pencarian
google yaitu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang biasa disapa Jokowi.
Walaupun saya tidak hadir dalam kegiatan tersebut tapi bila membaca informasi dari tulisan sobat kompasiana yang hadir, ada
sesuatu yang sangat menarik, kalau ternyata mas jokowi rajin juga membaca kompasiana, dalam acara tersebut Mas Jokowi mengatakan, katanya kalau malam sering baca kompasiana kadang jam 10 malam bahkan sampai jam 1 pagi. Malah
kalau dilihat tulisan dengan kata “jokowi” langsung penuh berjejer.”

Mendapat informasi kalau jokowi sering membaca kompasiana, saya jadi teringat peristiwa seminggu yang lalu, ketika membuka pesan inbox di kompasiana ada kiriman pesan dari seseorang yang bernama
Jokowi ?
tanpa menunggu lama akhirnya pesan tersebut saya buka, namun alangkah kagetnya saya, ternyata jokowi yang kirim pesan tersebut adalah sosok Mas Jokowi Gubernur Jakarta.
Antara percaya dan tidak percaya terlintas dalam pikiran, tapi faktanya dalam pesan tersebut tertulis sebagai berikut :
” Mas Agus, saya selalu baca tulisan mas agus di kompasiana, malah terkadang suka tertawa sendiri ketika selesai membacanya, istri saya juga pernah membaca salah satu tulisan mas agus sampai tertawa
terpingkal-pingkal.
Bila mas agus ada waktu, saya berkenan mengundang mas agus datang kerumah dinas saya di Taman Surapati Nomor 7 Menteng Jakarta Pusat.
Mas Agus tinggal di Depok kan dan pasti tahu daerah menteng, oke, ditunggu kedatangannya pada hari minggu pagi.
salam dari Jokowi (kontak person
0856xxxxxx) “.

Mendapat pesan dari orang yang mengaku jokowi tentu saja saya tidak serta merta percaya, tapi untung ada kontak personnya,
iseng-iseng nelpon dan ternyata diluar dugaan yang nerima telpon saya langsung mas jokowi, berikut percakapannya :
Saya : Ass wrwb, apakah ini dengan mas jokowi Gubernur Jakarta ?
Mas Jokowi : benar, maaf dengan siapa ini ya ?
Saya : maaf mas jokowi saya agus sutondo anggota kompasiana.
Mas Jokowi : Ooh yah, jangan lupa ya, minggu pagi datang kerumah
Saya : tapi….benarkan ini mas jokowi (suaranya memang mirip)
Mas Jokowi : Loh kok sampean tidak percaya, pernah dengar suara saya kan ?
Saya : Maaf ya mas jokowi, cuma takut ada yang iseng aja, tetapi saya sekarang percaya setelah mendengar secara langsung suara mas jokowi.

Akhirnya berbekal keyakinan kalau yang saya telpon itu adalah benar sosok mas jokowi Gubernur Jakarta, maka tepat pada hari minggu, saya memberanikan diri berangkat ke rumah dinas mas jokowi di taman surapati menteng. Saya berangkat dari depok naik kereta api dan turun di stasiun cikini, setelah itu lanjut dengan naik taksi menuju rumah dinas mas jokowi.
Setelah sampai didepan rumah dinas, supaya tidak malu, saya coba kontak lagi mas jokowi untuk sekedar menyakinkan :
Saya : ass. mas jokowi, saya agus
sutondo
Mas Jokowi : Ooh yah, ada apa mas agus ?
Saya : Maaf mas jokowi, saya sudah ada didepan rumah dinas mas jokowi
Mas Jokowi : Ooh yah, oke tunggu sebentar, saya nanti akan keluar rumah
Saya : terima kasih mas jokowi

Wah kaget juga saya, ketika mas jokowi langsung yang akan menjemput saya diluar rumah, jawaban telpon ini setidaknya dapat menepis keraguan saya tentang sosok mas jokowi yang telah memberi saya nomor telpon dan mengajak main kerumah
dinasnya.
Coba kalau seandainya dalam
telpon tersebut, saya langsung disuruh masuk kerumah dinasnya, tentunya saya masih berpikir ini adalah modus pembohongan dari orang yang iseng terhadap saya.

Tanpa menunggu lama, kemudian
ternyata benar-benar diluar dugaan, Mas jokowi keluar rumah dan langsung mengajak saya masuk kedalam rumah dinasnya.
Sungguh luar biasa mas jokowi ini,
orangnya sangat sederhana dan ramah terhadap setiap orang. Saya disambut layaknya seorang teman yang sudah lama tidak bertemu.

Akhir cerita, sebelum pamit meninggalkan rumah dinas, tiba-tiba mas jokowi memberikan hadiah pada saya sebuah jam
tangan.
” Mas agus, ini ada sedikit kenangan dari saya, sebuah jam tangan kata mas jokowi, dan jangan sungkan-sungkan ya untuk
menerimanya, kalau bisa langsung dipakai saja ,” kata mas jokowi.

Entah karena kebaikan mas jokowi telah menerima saya sebagai tamunya, tanpa ragu-ragu saya langsung menerima hadiah jam tangan dari mas jokowi sambil
mengucapkan terima kasih dan langsung membuka kotak biru pemberian dari mas jokowi. Didalam kotak biru ternyata ada
sebuah jam tangan yang sangat menarik.
Namun ketika jam tangan tersebut akan saya pakai ditangan, tiba-tiba pundak saya ada yang nepuk pundak saya… mas bangun mas, bangun mas, kereta sudah sampai stasiun bogor.

Alangkah kagetnya saya, ketika tiba-tiba ada yang membangunkan kalau kereta api
sudah sampai bogor. Ooh ternyata saya tertidur pulas didalam kereta api yang seharusnya saya turun di stasiun depok baru. Dan cerita diatas ternyata cuma mimpi doang he he he….

He,he,he…juga mas…saya cukup terhibur dengan cerita ini,..bagaimana dengan anda semua, apakah juga terhibur…???
Naahhh kan, jangan antipati dengan berita politik..apapun bisa menghibur kog…

Jika anda penasaran dengan blognya mas agus ini, monggo disambangi agussutondo blog.
http://masshar2000.com )

Pengakuan Masyarakat

Hari itu tiba2 pa Jkowi masuk rumah , Ibu saya kaget katanya...banjirnya sampe mana bu...? tanya Pa Wali, sambil terheran-heran ibu sya jawab, dumugi miriki pak sambil ibu saya menunjuk bekas banjir... Oh...nggih mengke dipadoske solusi. Peristiwa itu terjadi di rumah saya di Tegalrejo, Solo yang sering kebanjiran, saat tiba2 pak Walikota Jokowi mendatangi rumah2 warga. betapa perhatiannya beliau sama rakyat kecil...?? - Tri Widodo -


anak sy yg dapat tugas dr sekolah minta untuk diantar ke lodji gandrung / car free day di solo krtrmu dgn jokowi tp susah nya minta ampun krn saking banyaknya wartawan dn warga masyarakat yg berkerumun....dn melihat anak sy yg desak2 dgn warga lain, beliau serta merta gendong anak sy dn mendudukan ke sisi beliau.....wes arep gawe tugas opo ndok.....kene tak rewangi......terharu sy.....
- Pengawal Pancasila - 

Dalam Islam Wanita Karir Itu bisa jadi Haram Hukumnya

Saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya. Gaji saya 7 juta/bulan. Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari dan es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya. Kamu tahu kenapa ?

Waktu itu jam 7 malam, suami saya menjemput saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang. Setibanya dirumah, mungkin hanya istirahat yang terlintas dibenak kami wanita karir. Ya, Saya akui saya sungguh capek sekali ukhty. Dan kebetulan saat itu suami juga bilang jika dia masuk angin dan kepalanya pusing. Celakanya rasa pusing itu juga menyerang saya. Berbeda dengan saya, suami saya hanya minta diambilkan air putih untuk minum, tapi saya malah berkata, “abi, umi pusing nih, ambil sendiri lah !!”.

Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya. Jam 23.30 saya terbangun dan cepat-cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang. Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya.

Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci. Siapa lagi yang bukan mencucinya kalo bukan suami saya (kami memang berkomitmen untuk tidak memiliki khodimah)? Terlihat lagi semua baju kotor telah di cuci. Astagfirullah, kenapa abi mengerjakan semua ini? Bukankah abi juga pusing tadi malam? Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap abi sadar dan mau menjelaskannya, tapi rasanya abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga.

Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu, ya Allah panas sekali pipinya, keningnya, Masya Allah, abi demam, tinggi sekali panasnya. Saya teringat perkataan terakhir saya pada suami tadi. Hanya disuruh mengambilkan air putih saja saya membantahnya. Air mata ini menetes, air mata karena telah melupakan hak-hak suami saya.”

Subhanallah, aku melihat mbak ini cerita dengan semangatnya, membuat hati ini merinding. Dan kulihat juga ada tetesan air mata yang di usapnya.

“Kamu tahu berapa gaji suami saya? Sangat berbeda jauh dengan gaji saya. Sekitar 600-700 rb/bulan. Sepersepuluh dari gaji saya sebulan. Malam itu saya benar-benar merasa sangat durhaka pada suami saya.

Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya dengan ikhlas dari lubuk hatinya. Setiap kali memberikan hasil jualannya, ia selalu berkata “Umi, ini ada titipan rezeki dari Allah. Di ambil ya. Buat keperluan kita. Dan tidak banyak jumlahnya, mudah-mudahan Umi ridho”, begitulah katanya. Saat itu saya baru merasakan dalamnya kata-kata itu. Betapa harta ini membuat saya sombong dan durhaka pada nafkah yang diberikan suami saya, dan saya yakin hampir tidak ada wanita karir yang selamat dari fitnah ini”

“Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja, mudah-mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan suami. Wanita itu sering begitu susah jika tanpa harta, dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya” Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara.

“Beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua, dan menceritakan niat saya ini. Saya sedih, karena orang tua, dan saudara-saudara saya justru tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti berkerja. Sesuai dugaan saya, mereka malah membanding-bandingkan pekerjaan suami saya dengan yang lain.”

Aku masih terdiam, bisu mendengar keluh kesahnya. Subhanallah, apa aku bisa seperti dia? Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan.

“Kak, bukankah kita harus memikirkan masa depan ? Kita kerja juga kan untuk anak-anak kita kak. Biaya hidup sekarang ini mahal. Begitu banyak orang yang butuh pekerjaan. Nah kakak malah pengen berhenti kerja. Suami kakak pun penghasilannya kurang. Mending kalo suami kakak pengusaha kaya, bolehlah kita santai-santai aja di rumah.

Salah kakak juga sih, kalo mau jadi ibu rumah tangga, seharusnya nikah sama yang kaya. Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak duluan sebelum sama yang ini. Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya. Dari 4 orang anak bapak, Cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan tetap dan yang paling buat kami kesal, sepertinya suami kakak itu lebih suka hidup seperti ini, ditawarin kerja di bank oleh saudara sendiri yang ingin membantupun tak mau, sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu”. Ceritanya kembali mengalir, menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat.

“anti tau, saya hanya bisa menangis saat itu. Saya menangis bukan karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, Demi Allah bukan karena itu. Tapi saya menangis karena imam saya sudah DIPANDANG RENDAH olehnya.

Bagaimana mungkin dia meremehkan setiap tetes keringat suami saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia ?
Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membangunkan saya untuk sujud dimalam hari ?
Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata-kata lembutnya selalu menenangkan hati saya ?
Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, padahal saat itu orang tersebut belum mempunyai pekerjaan ?
Bagaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah di hadapannya hanya karena sebuah pekerjaaan ?

Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang membanding-bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya.
Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya.
Saya juga memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak-hak suami saya.

Saya berharap dengan begitu saya tak lagi membantah perintah suami saya. Mudah-mudahan saya juga ridho atas besarnya nafkah itu. Saya bangga dengan pekerjaan suami saya ukhty, sangat bangga, bahkan begitu menghormati pekerjaannya, karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan seperti itu.

Disaat kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran dari pada melakukan pekerjaan yang seperti itu. Tetapi suami saya, tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal. Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya.

Suatu saat jika anti mendapatkan suami seperti suami saya, anti tak perlu malu untuk menceritakannya pekerjaan suami anti pada orang lain. Bukan masalah pekerjaannya ukhty, tapi masalah halalnya, berkahnya, dan kita memohon pada Allah, semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang haram”. Ucapnya terakhir, sambil tersenyum manis padaku. Mengambil tas laptopnya, bergegas ingin meninggalkanku.

Kulihat dari kejauhan seorang laki-laki dengan menggunakan sepeda motor butut mendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm, meskipun tak ada niatku menatap mukanya. Sambil mengucapkan salam, wanita itu meninggalkanku. Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang begitu ridho.

http://www.islam-ku.id/2016/02/dalam-islam-wanita-karir-itu-bisa-jadi.html

LGBT dan Perkembangan Gender Anak

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ismia Unasiansari, M.Pd
(Pemerhati Pendidikan Anak Usia Dini dan Analis Pendidikan Khusus PAUD pada Direktorat PGTK PAUD Dikmas, Kemendikbud

Menjadi orang tua pada masa kini sungguh memiliki tantangan yang berbeda. Tak jarang membuat hati harus berdegup kencang, deg-degan. Serbuan arus informasi begitu mengalir deras. Beragam informasi itu pada akhirnya membanjiri telinga, mata, hati, serta pikiran kita. 

Baru-baru ini, santer terdengar betapa menggelikannya tuntutan kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) agar tidak diperlakukan secara diskriminatif. Tuntutan itu dilayangkan kepada pemerintah dan masyarakat. Terlepas dari semua perdebatan mengenai LGBT di masyarakat, terdapat satu hal yang sering luput dari pembahasan. 

Pembahasan itu tentang bagaimana masyarakat kita dapat tumbuh bersama individu-individu yang memiliki orientasi seksual berbeda. Mereka menamakan diri sebagai kaum LGBT. Sebagai orang tua, hal ini tentunya membuat kita harus mawas diri dan tertantang. Tentunya, kita harus lebih mengenali perkembangan anak-anak kita, bukan hanya secara kognitif, tapi juga secara seksual. 

Sesungguhnya, manusia lahir ke dunia ini lengkap dengan alat reproduksi berupa alat kelamin pria atau wanita. Kondisi ini disebutgiven. Kita tidak bisa memilih ingin diberikan Lingga atau Yoni. Salah satu dari keduanya sudah "ditempelkan" pada tubuh kita masing-masing. 

Berbeda dengan pertumbuhan fisik yang bertambah besar seiring bertambahnya usia anak, perkembangan segala atribut diri yang menempel pada jenis kelamin anak sangat tergantung dari pengaruh lingkungan dan pergaulan sosial yang dialami anak. Perkembangan segala atribut ini semestinya sesuai dengan jenis kelamin atau seks anak. 


4 Cara Allah Memberi Rezeki Kepada Mahkluknya Menurut Al-Qur’an

Berikut ini adalah beberapa cara Allah dalam memberikan rezeki kepada semua mahkluknya menurut al Qur’an:

1. Tingkat rezeki pertama yang dijamin oleh Allah

“Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yg bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya.”(QS. Hud: 6).
Artinya Allah akan memberikan kesehatan, makan, minum untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini. Hal tersebut adalah rezeki dasar yang terendah.

2. Tingkat rezeki kedua yang didapat sesuai dengan apa yang diusahakan.

“Tidaklah manusia mendapat apa-apa kecuali apa yang telah dikerjakannya” (QS. An-Najm: 39).
Allah akan memberikan rezeki sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Jika seseorang bekerja selama dua jam, dapatlah hasil yang dua jam. Jika kerja lebih lama, lebih rajin, lebih berilmu, lebih sungguh-sungguh, seseorang akan mendapat lebih banyak. Tidak pandang dia itu seorang muslim atau kafir.

3. Tingkat rezeki ketiga adalah rezeki lebih bagi orang-orang yang pandai bersyukur.

“… Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
Inilah rezeki bagi orang yang disayang oleh Allah. Orang-orang yang pandai bersyukur akan dapat merasakan kasih sayang Allah dan mendapat rezeki yang lebih banyak.
Itulah Janji Allah! Orang yang pandai bersyukurlah yg dapat hidup bahagia, sejahtera dan tentram. Usahanya akan sangat sukses, karena Allah tambahkan selalu.

4. Tingkat rezeki keempat adalah rezeki istimewa dari arah yang tidak disangka-sangka bagi orang-orang yang bertakwa dan bertawakal pada Allah SWT.

“…. Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yg tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS.Ath-Thalaq:2-3)
Peringkat rezeki yang keempat ini adalah rezeki yang istimewa, tidak semua orang bisa meraihnya. Rezeki ini akan Allah berikan dari arah yang tidak disangka-sangka. Mungkin pada saat seseorang berada dalam kondisi sangat sangat membutuhkan.
http://www.fimadani.com/4-cara-allah-memberi-rezeki-kepada-mahkluknya-menurut-al-quran/

Mafia Migas Arahkan Pengelolaan Blok Masela di Laut

Rimanews - Seperti telah banyak diketahui melalui media cetak, elektronik maupun media sosial sedang terjadi pertarungan sengit dalam perdebatan soal cara pengilangan gas abadi Blok Masela di Maluku Tenggara, apakah dikilang di laut (Floating LNG/FLNG)  atau di kilang di darat (Onshore LNG/OLNG ).   
Lucunya, dalam perdebatan itu pihak yang menginginkan kilang di laut atau FLNG sudah tidak rasional lagi. Dengan alasan apapun yang berganti-ganti, mereka tetap ngotot ingin kilang di laut/FLNG. Walaupun mereka tidak dapat mematahkan argumentasi, angka-angka, dan fakta yang diajukan oleh pihak yang menginginkan kilang di darat/OLNG. Tetapi, mereka tetap menginginkan kilang di laut/FLNG.   

Walaupun ternyata biaya kilang di darat OLNG jauh lebih murah, menghemat USD6 miliar (Rp81 Triliun), mereka tetap menginginkan kilang di laut, FLNG. Bahkan, mereka yang ngotot kilang di laut, tidak segan-segan memanipulasi angka pada waktu presentasi di depan Presiden Jokowi di Istana pada bulan Januari 2016 yang lalu. Kilang di laut, dikatakan lebih murah, hanya USD14,8 Miliar, sedangkan kilang di darat dikatakan lebih mahal USD19,3 Miliar. SKK Migas yang presentasi di depan Presiden Jokowi itu menggunakan angka-angka dari Inpex/Shell dan konsultan Poten & Partner tanpa dikritisi sedikitpun, sehingga SKK Migas seolah hanya menjadi corong kepentingan asing, walaupun sangat merugikan kepentingan nasional.   

Perlu diketahui bahwa di dalam Inpex/Shell maupun di dalam konsultan Poten and Partner tidak seorangpun ahli yang sudah pernah membangun, mengoperasikan, dan merawat suatu instalasi kilang di laut. Karena, memang belum ada satupun FLNG di dunia yang sudah beroperasi. Yang ada hanyalah yang sedang dibangun di Australia yang bernama PRELUDE yang baru akan selesai 2017. Itu-pun hanya 3,6 juta ton, hanya kurang dari separuh kapasitas Blok Masela yang 7,5 juta ton.   

Pada waktu Inpex/Shell ditantang untuk betul-betul bertanggungjawab terhadap perhitungannya bahwa untuk FLNG tidak akan melebihi USD14,8 Miliar, kalau melebihi mereka harus membayar sendiri kelebihannya, tidak dibayar oleh cost recovery, maka dia tidak berani. Artinya perhitungannya hanya dikecilkan untuk mengejar proyeknya. Kalau proyek sudah diputuskan FLNG, maka dengan alasan yang sangat teknis, biaya itu akan dilambungkan menjadi besar dan dimasukkan ke dalam cost recovery. Artinya, pemerintah RI yang akan bayar. Suatu akal-akalan yang mudah ditebak dan ditutup-tutupi oleh SKK Migas.   

Kelemahan lain soal kilang laut atau FLNG adalah karena berada di kapal yang mengambang di laut, maka umur nya terbatas, sering harus dimaintenance minimal terhadap korosi/karat, dan setelah 25 tahun sudah menjadi besi tua. Sedangkan kilang darat mempunyai umur yang jauh lebih panjang, karena tingkat korosi/karatnya yang jauh lebih kecil. Jadi, apabila dibangun FLNG akan terjadi pemborosan luar biasa, karena setiap 25 tahun harus diganti dengan kapal baru. Sedangkan umur cadangan gas Blok Masela mencapai 70 tahun, karena itu disebut Blok Gas Abadi Masela.   

Dan perhitungan yang sebenarnya berdasarkan referensi dari Oxford Institut for Energy Strategy 2014 dan pengalaman praktis para ahli Indonesia yang telah berpengalaman membangun 16 kilang darat atau OLNG, biayanya hanya USD16 Miliar. Sedangkan kilang laut atau FLNG jauh lebih mahal yaitu USD22 Miliar. Jadi bila dibangun kilang laut FLNG akan menimbulkan kerugian bagi negara sebesar USD6 Miliar atau Rp81 Triliun yang setara dengan membangun 62 Pelabuhan Perikanan Samudra di Merauke (@ Rp1,3 Triliun) atau membangun 270 Bandar Udara Perintis seperti di Bontang Kaltim (@ Rp300 Milyar).   

Karena itu bagi para pejabat tinggi RI setingkat Menteri dan di atas Menteri yang tetap ngotot untuk mau membangun kilang laut atau FLNG bukan hanya bisa dikatakan telah melakukan tindak pidana korupsi, karena telah merugikan negara Rp81 Trilyun, tetapi juga telah melakukan Subversi Ekonomi. Bahkan ini lebih buruk lagi dari pada jaman Orde Lama, karena dulu yang melakukan Subversi Ekonomi itu para pedagang yang menimbun sembako, tetapi dalam kasus Blok Masela ini yang melakukan justru para pejabat tinggi setingkat Menteri dan Menteri, para elit kekuasaan.   

Karena itu Presiden Jokowi harus segera melakukan pembersihan ke dalam dan melakukan penegakan hukum demi terciptanya pemerintahan yang bersih, kesejahteraan dan keadilan sosial bagi rakyat .
Oleh: Bambang Parikesit, pengamat migas

http://ekonomi.rimanews.com/investasi/read/20160220/263058/Mafia-Migas-Arahkan-Pengelolaan-Blok-Masela-di-Laut