Pages

Sunday 8 January 2012

Kemhan Berharap Polri Segera Tangkap Pengacau di Aceh

JAKARTA - Tak ada peningkatan kesiagaan anggota TNI di Aceh paska penembakan yang menewaskan sejumlah orang beberapa waktu lalu.

Demikian disampaikan, Kepala Pusat Komunikasi Kementrian Pertahanan (Kemhan), Brigjen Hartind Asrin usai sebuah acara di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/1/2012). "Tidak. Kita jangan beranggapan menggunakan teori konspirasi melihat keadaan kecil itu merupakan ancaman, itu hanya kriminal bersenjata," katanya.

Karena itu, dia mendesak Polri untuk segera mengusut tuntas kasus ini. "Sekarang jawabannya adalah polisi segera tangkap orang itu cepat. Semua elemen lain harus mendukung," tegasnya.

Seperti diberitakan, penembakan di Aceh pertama kali terjadi 31 Desember lalu. Semua korban merupakan warga asal Jawa Timur yang bekerja sebagai buruh penggali kabel.

Pelaku penembakan diketahui berjumlah satu orang menggunakan senjata laras panjang diduga jenis AK-47 dan menggunakan helm. Pelaku masuk ke dalam rumah yang ditempati para pekerja yang jaraknya sekira 10 meter dari jalan negara Banda Aceh-Medan.

Secara membabibuta pelaku memberondong para korban yang saat itu sedang beristirahat. Usai beraksi, pelaku ke luar rumah dan melarikan diri dengan sepeda motor. Pelaku kabur bersama seorang rekannya yang sudah menunggu di luar.

Nama tiga orang tewas adalah Sunyoto (28) asal Jember, Suparno (31) asal Jember, dan Daud (30) asal Banyuwangi. Sedangkan tujuh orang luka, yakni Andri (15), Hasan (35), Kirul (30), Imam (27), Kopral (32), Aan (40), dan Bonjol (30).

Penembakan juga terjadi pada 1 Januari di Kawasan Ilie, Ulee Kareng, Banda Aceh, yang menewaskan karyawan toko boneka bernama Wagino alias Dimas (40) warga Lamteumen Timur, Banda Aceh.

Keesokan harinya penembakan lainnya terjadi di Desa Seureuke, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, menewaskan Suliadi (37), dan melukai Edi karyanto (35).

Penembakan masih terjadi pada 4 Januari di Simpang Anuek Galong, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Aceh Besar. Tiga korban adalah pekerja bangunan asal Jawa Tengah masing-masing bernama Gunoko (30), Agus Swetnyo (35) dan Sotiku Anas (25). Gunoko akhirnya tewas setelah tertembus peluru di bagian mata.

(ful)  okezone.com

Hacker Saudi Bantah Identitasnya Sudah Diketahui oleh Israel


Beberapa jam setelah seorang mahasiswa Israel mengklaim telah menemukan identitas hacker yang membocorkan informasi pribadi dari puluhan ribu orang Israel, "Hacker Saudi" mengatakan mahasiswa Israel itu telah mendapatkan orang yang salah.

"Tidak ada yang akan menangkap saya, itu tidak mungkin," hacker dengan nama samaran "0xOmar" mengatakan Ynet lewat sebuah email.
"Jika seorang mahasiswa bodoh berpikir ia dapat menemukan saya dalam delapan jam, apa yang akan Mossad lakukan?" Kata hacker itu dalam emailnya.

Ynet sebelumnya Jumat kemarin (6/1) melaporkan bahwa seorang pakar komputer Israel mengklaim telah menemukan identitas sebenarnya dari "0xOmar" - yaitu seorang pelayan 19 tahun Meksiko bernama Umar Habib, dan ia berbasis di Meksiko dan bukan di Arab Saudi.
"Saya ingin mencelakakan Israel secara finansial dan sosial," ancamnya sebelumnya,
"0xOmar" bersumpah untuk membocorkan lebih banyak file, menambahkan bahwa ia berasal dari Riyadh, bukan Meksiko. Dia bersumpah bahwa target berikutnya termasuk kontraktor militer dan sistem Israel SCADA (Supervisory Control dan Data Acquisition), menurut laporan Ynet.

"Tidak mungkin untuk melacak saya via email atau Facebook atau sesuatu seperti itu. Saya seorang hacker canggih yang tahu segala sesuatu tentang internet, saya tahu sangat baik (bagaimana) untuk menyembunyikan diri, kata "0xOmar" dalam emailnya.

Radio publik Israel sebelumnya mengatakan Jumat kemarin bahwa "hacker Saudi" menyerangf lagi dengan menyebarkan file Internet terbaru yang mengandung virus Trojan horse.
Menurut laporan tersebut, hacker Saudi memposting apa yang tampaknya rincian kartu kredit, tetapi dalam kenyataan bahwa malware serius itu dapat merusak pengguna yang mendownload file.(fq/aby)

eramuslim.com

Setahap Lagi Kiat Esemka Jadi Mobnas




 
SOLO - Wali Kota Solo, Joko Widodo optimis Kiat Esemka akan segera berstatus Mobil Nasional. Esemka akan menjalani uji kelayakan di Jakarta.

"Selasa atau Rabu, Kiat Esemka akan melakukan uji kelayakan di Jakarta. Saya sendiri yang akan menyetir mobil ini ke Jakarta," jelas Jokowi (panggilan akrab) kepada Okezone, di Solo, Jumat (6/1/2012).

Menurut Jokowi,bila nantinya Kiat Esemka ini lulus dan ditetapkan menjadi Mobil Nasional, peran pemerintah sangat diperlukan. Terutama dalam menetapkan pajak penjualan kendaraan agar harga jual ke masyarakat tidak melambung tinggi.

"Yang terpenting pajaknya. Itu yang harus diperhatikan pemerintah, bila akhirnya mobil ini jadi mobil nasional. Agar harga jual ke masyarakat tidak melambung tinggi," jelasnya.

Khusus untuk lokasi perakitan, Jokowi menambahkan, tidak menjadi masalah. Nantinya, Kiat Esemka ini akan ditempatkan di Techno Park, memanfaatkan luas lahan yang ada. Meskipun pemesan Kiat Esmeka ini membludak, Kiat Esemka ini hanya diproduksi sebanyak 8-10 unit perbulan.

Sebagai tindak lanjut atas mobil Kiat Esemka tersebut, Wali Kota Solo akan segera membahas mengenai rencanan bisnis yang melibatkan pemerintah, sekolah, investor, home industry, serta perakitan.

“Senin nanti, saya akan kumpulkan untuk membahasnya. Ilmu kita sudah punya, Sumber Daya Manusia (SDM) juga sudah punya, semuanya ada tinggal menunggu produksi massalnya saja. Nantinya pabrik tetap di Solo Techno Park (STP) bisa berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau seperti saat ini STP yang sudah menjadi Badan Layanan Umum daerah (BLUD),” jelasnya.
(zwr)

okezone.com