Pages

Friday 29 June 2012

Beranikah Produsen Jus Menulis Persentase Buah yang Digunakan?


Berbagai minuman jus kini makin banyak kita jumpai di pasaran. Minuman itu menyajikan berbagai macam rasa yang menggoda dan hampir semuanya mungkin mempunyai rasa enak. Tapi sebagai konsumen, kita harus pintar dalam memilih jus karena tidak ada satupun jus yang dalam kemasannya tertulis berapa persen buah yang digunakan. Gambar yang ada pada artikel ini adalah gambar salah satu jus mangga yang dijual di Jepang dan dengan jelas, sang produsen menuliskan 30% yang artinya, secara keseluruhan, sang produsen hanya memakai mangga sebanyak 30%, selebihnya air dan perasa.

Gambar yang lain dengan jelas terlihat tulisan 100% yang artinya, produsen menggunakan sebanyak hampir 100 persen bahan bakunya berasal dari buah asli, sehingga hampir tidak ada bahan tambahan selain buah asli. Harga jus jenis ini biasanya lebih mahal 3 kali lipat, namun disisi lain, konsumen bebas memilih dan tidak dibohongi.
 
Rupanya kondisi ini sudah diatur oleh pemerintah Jepang yang berpihak pada konsumen dengan memberikan kejujuran pada label. Sekarang bandingkan dengan jus yang ada di pasaran Indonesia. Apakah bisa diketahui berasal dari buah asli atau hanya perisa saja. Gulanya berasal dari gula sakarin, aspartam, atau sukrosa? Biasanya dalam kemasan hanya ditulis: perisa mangga, gula, pewarna alami, natrium. Bahkan sang produsen berusaha menciptakan image bahwa jus yang mereka produksi adalah jus asli dengan menambahkan kata-kata "asli". Nah, hati-hatilah, yang dimaksud dengan asli adalah asli rasa buah, bukan rasa sayur atau rasa daun. Atau ada yang dengan jelas menuliskan 100% rasa mangga atau 100% rasa buah asli. Ya pasti, 100% rasa mangga karena bukan rasa durian dan 100% rasa buah asli karena bukan buah palsu (buah palsu mana ada rasanya). Berhati-hatilah wahai konsumen dalam memilih jus. Jika tidak berhati-hati, yang akan didapat hanya penyakit saja nantinya.



Wednesday 27 June 2012

Ditangkap, Pria Pemakan Hewan


Liputan6.com, Texas: Seorang pria asal Texas, Amerika Serikat, ditangkap setelah memakan anjing peliharannya hidup-hidup. Seperti dilansir News.au, Rabu (27/6), Michael Terron Daniel melakukan aksinya dalam kedaan mabuk.
Awalnya, ia menggigit anjing peliharaanya. Kemudian, ia menguliti anjing itu dengan giginya. Lantas, ia memakan dagingnya.

"Aksi yang dilakukan Michael sangat gila. Ia bahkan sempat menggongong dan mengeram seperti seekor anjing sebelum memakan annjingnya sendiri," kata Sersan Polisi Waco. W. Patrick.
Khawatir melukai orang lain, Micahel segera dibekuk oleh polisi. Namun, polisi sempat kewalahan saat menangkap Michael. Hingga akhirnya, mereka terpaksa menggunakan penyetrum untuk melumpuhkan Michael.

Akibat perbuatannya itu, Michael terancam dipenjara karena tuduhan melakukan kekejaman terhadap binatang. Selain itu, Michael akan dikirimkan ke Lembaga Permasyarakatan County McLennan.(SHA)

Anas Diperiksa, KPK Sesak


INILAH.COM, Jakarta - Kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum untuk menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (27/06/12) membuat kantor di jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan itu menjadi sesak.

Selain ramai oleh awak media, kader Partai Demokrat yang mendukung Anas pun memadati KPK. Nyaris seluruh pelataran parkir itu didominasi oleh kader partai, ada yang memakai kemeja biasa dan menggunakan atribut partai.

Petinggi Demokrat pun turut mengawal mantan anggota KPU Pusat ini seperti Ketua DPP yang juga Ketua Komisi III Made Pasek Suardika, Wasekjen Saan Mustopa, Ketua DPP Denny Kailimang, dan Ketua DPP Andi Nurpati.

Kuasa Hukum Anas pun mengawal kleinnya, terpantau INILAH.COM, nampak hadir Firman Wijaya dan mantan Ketua LBHI Patra M Zein serta pengacara kondang Hotman Sitompul.

"Kader datang merupakan spontanitas mendukung Mas Anas, tidak ada arahan dari Partai maupun Dewan Pembina," kata Saan. [mvi]

Sunday 10 June 2012

Cerita Hoegeng dirayu pengusaha cantik



Reporter: Ramadhian Fadillah

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tangan pegawai pajak Sidoarjo Tommy Hendratno karena diduga hendak menerima suap Rp 200 juta. Praktik suap menyuap bukan hal baru di negeri ini.

Survei Soegeng Sarjadi Syndicate menempatkan DPR sebagai lembaga terkorup. Disusul kantor pajak dan kepolisian. Ketiga lembaga ini memang dikenal 'basah'. Suap menyuap kerap terjadi. Mulai dari uang, mobil, barang mewah, hingga wanita.

Kapolri Hoegeng Imam Santosa pun merasakan godaan tersebut. Dia pernah dirayu seorang pengusaha cantik keturunan Makassar-Tionghoa yang terlibat kasus penyelundupan. Wanita itu meminta Hoegeng agar kasus yang dihadapinya tak dilanjutkan ke pengadilan.

Seperti diketahui, Hoegeng sangat gencar memerangi penyelundupan. Dia tidak peduli siapa beking penyelundup tersebut, semua pasti disikatnya.

Wanita ini pun berusaha mengajak damai Hoegeng. Berbagai hadiah mewah dikirim ke alamat Hoegeng. Tentu saja Hoegeng menolak mentah-mentah. Hadiah ini langsung dikembalikan oleh Hoegeng. Tapi si wanita tak putus asa. Dia terus mendekati Hoegeng.

Yang membuat Hoegeng heran, malah koleganya di kepolisian dan kejaksaan yang memintanya untuk melepaskan wanita itu. Hoegeng menjadi heran, kenapa begitu banyak pejabat yang mau menolong pengusaha wanita tersebut. Belakangan Hoegeng mendapat kabar, wanita itu tidak segan-segan tidur dengan pejabat demi memuluskan aksi penyelundupannya.

Hoegeng pun hanya bisa mengelus dada prihatin menyaksikan tingkah polah koleganya yang terbuai uang dan rayuan wanita.

Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah pernah menulis soal krisis kejujuran di negeri ini. Musni menyoroti kurangnya teladan dari para pemimpin untuk memberikan contoh bersikap jujur dan bersih. Diharapkan teladan seperti Hoegeng bisa membuat masyarakat berubah.

Menurut Musni, kejujuran di Indonesia walau sulit masih bisa ditegakkan. Tapi Butuh niat, kemauan, tekad dan contoh teladan dari para pemimpin. Kejujuran tidak akan pernah tegak di Indonesia jika tidak ada semua itu.

"Dengan adanya figur yang memberi contoh dan teladan, maka dalam waktu tidak terlalu lama, kejujuran dapat diwujudkan di muka bumi Indonesia," tulis Musni.
[dan]

merdeka.com

Friday 8 June 2012

Wall Street Marak Oleh China, Dow Kembali Kuat


INILAH.COM, New York – Bursa saham di AS kembali mendapat angin segar. Kali ini, dari China yang memotong suku bunga dan dari Spanyol yang sukses melelang obligasi. Hal ini juga membuat investor di dunia bersuka cita.

Karena itu, saat perdagangan di bursa saham New York dibuka,Kamis (7/6/2012), indeks Dow Jones Industrial Average langsung naik 100 poin atau 0,8% disusul oleh indeks S&P500 yang naik 9 poin atau 0,7%. Sedangkan di bursa Nasdaq, indeks komposit naik 16 poin atau 0,6%.
Bank Sentral China sebelumnya memotong suku bunga pinjaman dan deposito sebesar 25 basis poin untuk menahan pelemahan di sektor manufaktur. Akibatnya, suku bunga deposito 1 tahun jatuh ke 6,3%. Kebijakan ini merupakan kejutan bagi pelaku pasar di dunia. Kebijakan ini langsung mengangkat harga saham-saham emiten China.

Kalangan analis memandang kebijakan ini sangat penting karena perekonomian dunia yang lesu juga diakibatkan oleh menurunnya kinerja ekonomi China. Karenanya, pemotongan suku bunga itu diharapkan akan menghangatkan iklim ekonomi di negeri tersebut yang imbasnya nanti akan dirasakan juga oleh dunia. [tjs]

TH, Pegawai Pajak yang Ditangkap KPK Lebih 'Kuat' dari Dhana & Gayus


Trio Koruptor Pajak, Gayus Tambunan, Dhana Widyatmika, Tomy Hendratno 

Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tiga orang pada Rabu (6/6) siang terkait pengurusan pajak. Salah satu orang yang ditangkap adalah TH, seorang Pegawai Pajak Sidoarjo. Siapa dia?

Informasi yang dikumpulkan, TH kepanjangan dari Tomy Hendratno. Dia saat ini menjabat sebagai Kepala Seksi Pelayanan dan Konsultasi KPP Sidoarjo Selatan.

Menurut Direktur Pelayanan dan Humas Pajak Dedi Rudaedi, Tomy lebih tinggi pangkatnya dibandingkan Gayus Tambunan dan Dhana W, dua pegawai Ditjen Pajak yang juga terseret korupsi.

"Kalau melihat pangkat seorang kepala seksi tentu lebih tinggi dibanding Gayus dan DW," ujar Direktur Pelayanan dan Humas Pajak, Dedi Rudaedi, di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Rabu (6/6/2012).

Tugas Tomy adalah mengawasi pekerjaan para Account Representative. Tomy bertugas sebagai tempat konsultasi para wajib pajak. "Mereka jadi tempat konsultasi," kata Dedi.

Dedi tidak bisa merinci perusahaan apa saja yang ada di kantor Pajak Sidoarjo. "Ada 10 ribu wajib pajak yang ditangani kantor tersebut," tegas Dedi.

Sebelumnya, TH bersama dua orang lainnya ditangkap KPK di sebuah restoran di Tebet, Jaksel. Bersama mereka, ditemukan sejumlah uang berkisar Rp 300 juta.


(mok/mad)