"Dalam 6, atau 7 tahun terakhir, 15.000 jiwa terbunuh karena himpitan ekonomi. Ini tidak pernah terjadi dalam era Orde Baru sekalipun. Kita harus malu. Di Mesir, Hosni Mubarak hartanya disita untuk negara. Tetapi di Indonesia, kekayaan Soeharto hingga anak cucunya tidak tersentuh," tandas Sri Bintang.
Sunday 15 May 2011
Sri Bintang Pamungkas
"Dalam 6, atau 7 tahun terakhir, 15.000 jiwa terbunuh karena himpitan ekonomi. Ini tidak pernah terjadi dalam era Orde Baru sekalipun. Kita harus malu. Di Mesir, Hosni Mubarak hartanya disita untuk negara. Tetapi di Indonesia, kekayaan Soeharto hingga anak cucunya tidak tersentuh," tandas Sri Bintang.
ICW: Koruptor is The Real Terrorist
Jakarta - Teroris memang berbahaya karena mereka melakukan aksinya dengan membunuh sekelompok orang di daerah. Lalu bagaimana dengan koruptor? Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai koruptor lebih berbahaya. Kok bisa?
"Oh Koruptor is the real terrorist," kata Koordinator Monitoring Peradilan ICW, Febri Diansyah, di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (10/5/2011).
"Koruptor melakukan aksinya dengan menggunakan jabatannya, dia harus pejabat agar bisa disebut koruptor atau kalau swasta dia harus terlibat proyek dengan lembaga negara. Artinya dia mengkhianati negaranya dan mengkhianati jabatan yang diberikan kepadanya untuk melakukan kejahatan korupsi," lanjutnya.
Selain itu, koruptor tidak hanya merugikan kehidupan 10-20 orang atau bahkan korban terbanyak dari teroris hingga 200 orang. Koruptor, lanjut Febri, kejahatannya berakibat pada jutaan rakyat dan terjadi di negara mana pun.
"Koruptor itu membuat teror karena membuat kerugian yang jauh lebih besar karena itu penanganannya harus lebih luar biasa," imbuhnya.
"Dengan argumentasi inilah kita harus ingatkan presiden dan DPR jangan coba-coba melemahkan KPK," tegas Febri.
(feb/gah)
Febrina Ayu Scottiati - detikNews
FPI: Pencuri Saja Dipotong Tangannya, Koruptor Harus Dihukum Mati
Jakarta - Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq setuju koruptor diperlakukan sama dengan teroris. Malahan, ia berpendapat koruptor harus dihukum lebih berat lagi.
"Jadi kalau pencuri dalam syariat Islam itu dipotong tangannya, nah kalau koruptor itu bukan potong tangan lagi, tapi hukum mati!" kata Rizieq usai dialog bersama tokoh-tokoh agama Islam dengan para jurnalis dari Amerika Serikat bertema terorisme, di kantor International Conference of Islamic Scholars (ICIS), Jalan Dempo no 54, Matraman, Jakarta Pusat, Rabu (11/5/2011).
Rizieq setuju bila koruptor diperlakukan sama seperti teroris. Koruptor dinilai sebagai musuh negara, musuh rakyat dan musuh kemanusiaan dan hal itu yang membuat sebuah negara jatuh.
"Pemerintah saat ini mesti memperhatikan bagaimana menerbitkan undang-undang untuk menghukum mati koruptor. Biarkan kapok, biar takut," tegasnya.
Sementara itu soal teknis pengaturannya, Rizieq mengatakan hal itu harus dipikirkan oleh para legislator di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
(feb/anw)
Febrina Ayu Scottiati - detikNews
Subscribe to:
Posts (Atom)