Pages

Saturday 19 March 2016

Daerah Belum Siap dengan Kenaikan Iuran BPJS



Rimanews - Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur belum siap dengan kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang baru karena akan membebani mayarakat dan keuangan daerah yang telah berjalan.
Bupati Madiun Muhtarom di Madiun, Sabtu mengatakan sesuai Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan terjadi kenaikan penerima biaya iuran (PBI) yang semula Rp19.000 menjadi Rp23.000 per orang. Padahal, alokasi anggaran yang ditetapkan dalam APBD Kabupaten Madiun tahun 2016 masih mengacu pada perpres lama sebesar Rp19.000 per orang. 
"Harapan saya, tidak ada kenaikan. Tapi kalau pun toh ada kenaikan, harus diimbangi dengan pelayanan yang bagus. Sebab, masih banyak masyarakat yang mengeluhkan pelayanan BPJS," ujar Muhtarom.
Di Kabupaten Madiun tercatat jumlah peserta BPJS Kesehatan sekitar 275.000 orang dengan berbagai layanan kelas. Jumlah tersebut termasuk warga miskin yang terakomodir dalam program jaminan sosial yang kini terintegrasi dengan BPJS.
"Otomatis, iurannya pun juga akan mengalami kenaikan dan dampaknya akan mempengaruhi alokasi anggaran di APBD," kata Muhtarom.
Hal yang sama diungapkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Madiun Bagus Rizki Dinarwan. Pihaknya malah menolak kenaikan iuran peserta BPJS Kesehatan yang akan diberlakukan mulai 1 April 2016. Alasannya, BPJS sampai saat ini dinilai belum maksimalkan meningkatkan target kepesertaan dan pelayanan. 
"BPJS jangan terburu-buru. Sebaiknya kebijakan itu perlu ditinjau lagi. Kenaikan iuran premi BPJS bisa dilakukan, jika tingkat kepesertaan dan pelayanan masyarakat sudah mencapai 70 atau 80 persen," kata Bagus.
Seperti diketahui, sesuai dengan Perpres Nomor 19 Tahun 2016, selain ada kenaikan terhadap iuran jaminan kesehatan yang ditanggung pemerintah, juga terjadi kenaikan iuran bagi peserta BPJS mandiri mulai 1 April mendatang.
Untuk kategori kelas III naik dari Rp25.500 menjadi Rp30.000 per orang per bulan, kelas II dari Rp42.500 menjadi Rp51.000, dan kelas I sebelumnya hanya Rp59.500 menjadi Rp80.000 per orang.
 
http://nasional.rimanews.com/peristiwa/read/20160319/268758/Daerah-Belum-Siap-dengan-Kenaikan-Iuran-BPJS

Menikmati Senja di Waduk Sermo Yogyakarta

MerahPutih Wisata - Waduk Sermo merupakan satu-satunya waduk yang ada di Yogyakarta. Hijaunya Perbukitan Menoreh adalah latar mempesona yang menjadikannya tampak seperti telaga alami jika dilihat dari kejauhan.
Waduk yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 November 1996 silam ini dibuat dengan membendung Kali Ngrancah yang mengabiskan biaya pembangunan mencapai Rp22 miliar dan diselesaikan dalam waktu dua tahun delapan bulan.
Untuk pembangunan waduk ini, Pemda Kulon Progo melakukan transmigrasi massal alias “bedol desa”. Sebanyak 100 KK ditransmigrasikan ke Tak Toi Bengkulu dan 7 KK ditransmigrasikan ke Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Kelapa Sawit Riau. Tujuan pembangunan waduk ini adalah untuk suplesi sistem irigasi daerah Kalibawang yang memiliki cakupan areal seluas 7.152 Ha. Sistem irigasi tersebut merupakan interkoneksi dari beberapa daerah irigasi.
...
http://indonesiana.merahputih.com/wisata/2016/03/18/menikmati-senja-di-waduk-sermo-yogyakarta/39388/

Begini Asal Muasal Kota Singkawang

Singkawang, kota terbesar kedua di Kalimantan Barat memang menjadi tujuan utama pariwisata di Bumi Khatulistiwa. Kota yang berjarak 145 Km dari kota Pontianak terkenal dengan keindahan alam, budaya, serta kuliner yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Amoy ini. Perpaduan budaya Tionghoa, Dayak dan Melayu menjadikan kota Singkawang yang harmonis.

Menilik dari sejarahnya, Singkawang merupakan sebuah desa bagian dari wilayah Kesultanan Sambas. Dahulu Singkawang menjadi tempat persinggahan para pedagang dan penambang emas dari Monterado. Mereka berasal dari negeri China. Para pedagang dan penambang emas menyebut Singkawang dengan kata San Kew Jong yang dalam bahasa Hakka artinya Gunung, Muara dan Laut. Mereka berasumsi dari sisi geografis bahwa Singkawang berbatasan langsung dengan laut Natuna serta terdapat pegunungan dan sungai yang mengalir sampai ke muara laut. Namun ada juga yang mengatakan bahwa nama Singkawang diambil dari nama tanaman Tengkawang yang terdapat di hutan tropis.

Singkawang mulai dikenal oleh orang Eropa sejak 1834 yang tertuang dalam buku The Eastern Seas karya George Windwor Earl yang menyebut Singkawang dengan kata Sinkawan. Catatan lainnya juga didapat dari salah satu tulisan G.F De Bruijn yang terkandung dalam De Volken Van Nederlandsch Indie (1920) berjudul De Maleirs yang terjemahannya berbunyi : " . . . . . . .beberapa puluh mil di sebelah selatan kerajaan (Sambas) dibangun sebuah kota yang dimaksud sebagai kota pemerintahan (Belanda).

Semenjak kemerdekan Republik Indonesia, kota Singkawang merupakan bagian dan ibukota kabupaten Sambas berdasarkan UU No. 27 Tahun 1959 dengan status kecamatan Singkawang. Singkawang memperoleh status kota pada 21 Juni 2001 berdasarkan UU No. 12 Tahun 2001. Dengan ini kota Singkawang ditetapkan sebagai daerah otonom dan diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2001 di Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah. Hingga sekarang, wliayah kota Singkawang terdapat 5 kecamatan dan 26 kelurahan sebagai berikut :
  • Singkawang Barat
  1. Kelurahan Tengah
  2. Kelurahan Melayu
  3. Kelurahan Pasiran
  4. Kelurahan Kuala
  • Singkawang Selatan
  1. Kelurahan Sijangkung
  2. Kelurahan Sedau
  3. Kelurahan Sagatani
  4. Kelurahan Pangmilang
  • Singkawang Timur
  1. Kelurahan Bagak Sahwa
  2. Kelurahan Pajintan
  3. Kelurahan Sanggau Kulor
  4. Kelurahan Mayasopa
  • Singkawang Utara
  1. Kelurahan Setapuk Besar
  2. Kelurahan Setapuk Kecil
  3. Kelurahan Naram
  4. Kelurahan Sei Rasau
  5. Kelurahan Sei Bulan
  6. Kelurahan Sei Garam
  7. Kelurahan Semelagi Kecil
  • Singkawang Tengah
  1. Kelurahan Sekip Lama
  2. Kelurahan Condong
  3. Kelurahan Roban
  4. Kelurahan Jawa
  5. Kelurahan Sei Wie
  6. Kelurahan Bukit Batu

Habibie, Sang Profesor Pesawat Terbang

Dream - "Apa mungkin orang Indonesia bisa bikin pesawat terbang? Orang Indonesia memang gemar bersikap sinis dan mengejek diri sendiri".
 
Sindiran itu dilontar dari mulut Bacharuddin Jusuf Habibie saat berkunjung ke kantor Manajemen Garuda Indonesia, Kompleks Bandara Soekarno-Hatta, Januari 2012. 
 
Tapi lihat buktinya, kata Presiden Republik Indonesia ketiga ini dengan nada bergetar, sambil memutar sebuah video 17 tahun silam. 
 
Pagi itu, 10 Agustus 1995, mata dunia tertuju ke Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat. Pesawat perdana buatan anak negeri N-250 Gatot Kaca terbang untuk pertama kalinya.
 
Suasana tegang menyeruak ketika mesin pesawat itu mulai dinyalakan. Gemuruh 'si burung besi' terdengar. Pesawat itu melaju pelan, berputar arah kemudian mulai bergerak di landasan pacu. 
 
Kencang, semakin kencang dan akhirnya lepas landas. Pesawat N-250 terbang tinggi di atas cakrawala. N-250 terbang perdana sekitar 55 menit.
 
Semua karyawan bertepuk tangan sambil berdiri. Tak sedikit yang menangis haru. Berita ini disiarkan hampir ke seluruh dunia. 
 
Sebelumnya, sejumlah pengamat penerbangan memprediksi N-250 tidak mampu terbang dan bahkan akan jatuh saat lepas landas. 
 
Tapi mereka keliru. Hari itu, Habibie membuktikan 'Si Gatot Kaca' terbang gagah membelah angkasa biru.
 
Tapi mimpi besar soal pesawat buatan nasional ini berakhir pahit. Awan gelap krisis moneter menghantam Indonesia. 
 
Proyek N-250 tak bisa dilanjutkan karena tak ada dana. PT IPTN yang berubah nama menjadi PT Dirgantara pun ditutup paksa. Ribuan karyawannya menjadi pengangguran. 
 
Tapi semangat lelaki kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936, tak pernah mati. Ia selalu memperjuangkan agar industri penerbangan Indonesia bisa bangkit lagi. 
 
Kini Habibie bertekad menghidupkan Gatot Kaca yang mati suri. "N-250 adalah bukti, tidak ada negara lain yang berhak mengatakan orang Indonesia bodoh!," kata Habibie dengan semangat berapi-api.
 
Di usia senja, 79 tahun, pria yang pernah menjabat menteri riset dan tehnologi itu siap kembali membuat kejutan besar!
 
Ia membuat suksesor pesawat N-250. Pesawat kali ini diberi nama Regio Prop 80 (R80). Teknologi yang diadopsi pesawat ini digadang-gadang lebih efisien dan canggih, dari segi desain serta mesin, dibanding Boeing dan Airbus.
 
Penerus 'Gatot Kaca' bakal terbang perdana menjajal bandara baru di Majalengka pada 2018, tepatnya bulan Agustus. Kemungkinan besar di Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat.
 
Belum banyak informasi detail soal pesawat anyar buatan Habibie itu. Tapi banyak orang berdebar menanti. 
 
Habibie memang telah diakui oleh dunia penerbangan. Saat ilmuan penerbangan dari berbagai belahan dunia kelimpungan mencari solusi untuk mencegah kecelakaan akibat keretakan pada bagian sayap, Habibie muncul dengan solusi.
 
Pria yang lama tinggal di Jerman ini muncul membawa teori keretakan pesawat yang kondang dengan sebutan 'Faktor Habibie' untuk menciptakan pesawat yang sangat aman untuk penerbangan. 

http://www.dream.co.id/orbit/habibie-sang-profesor-pesawat-terbang-1603021.html