Pages

Monday 27 February 2012

'Kluyuran', PNS Terjaring Razia Satpol PP

INILAH.COM, Sumenep - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumenep, Senin (27/02/12), menggelar razia PNS (Pegawai Negeri Sipil) di sejumlah pasar tradisional dan toko swalayan. Hasilnya, enam PNS terjaring karena keluar kantor saat jam dinas tanpa surat tugas.

Kepala Satpol PP Sumenep Abd Madjid menjelaskan, razia tersebut dilakukan sebagai respon banyaknya laporan dari masyarakat tentang minimnya kedisiplinan PNS.

"Ada yang bilang, enak jadi PNS itu, kerjanya cuma duduk-duduk, masih pagi, jam kerja sudah kluyuran. Nah, makanya kami langsung bergerak menggelar razia," katanya.

Madjid memaparkan, pihaknya menggelar razia bersama Inspektorat ke Pasar Anom baru, Pasar belakang Masjid Agung, Pasar Burung, dan sebuah toko swalayan.

"Dari beberapa tempat tersebut, kami mendapati 6 PNS keluar kantor tanpa surat keterangan," ujarnya.

Madjid mengungkapkan para PNS yang terjaring razia tersebut mendapat teguran dan diminta menandatangani surat pernyataan. "PNS bisa keluar kantor saat jam kerja, asal membawa surat keterangan dari pimpinan satuan kerja jika memang ada tugas kantor," terangnya. [beritajatim.com]

Injil yang Memprediksi Kedatangan Nabi Muhammad Ditemukan di Turki


Sebuah kitab Injil berusia 1.500 tahun yang lalu yang menyatakan bahwa Yesus menubuatkan kedatangan Nabi Muhammad ke Bumi, telah menarik perhatian Vatikan pekan ini.

Paus Benediktus XVI dilaporkan telah diminta untuk melihat kitab tersebut, yang telah tersembunyi di Turki selama 12 tahun terakhir, menurut laporan Daily Mail.



Injil, yang dilaporkan bernilai $ 22 juta, dilaporkan berisi prediksi Yesus akan datangnya Nabi Muhammad, menteri pariwisata dan budaya Turki Ertugrul Gunay mengatakan kepada surat kabar Inggris.

"Sejalan dengan keyakinan Islam, Injil yang ditemukan ini memperlakukan Yesus sebagai manusia dan bukan Tuhan. Injil ini menolak ide dari Tritunggal Kudus dan Penyaliban dan mengungkapkan bahwa Yesus meramalkan kedatangan Nabi Muhammad," lapor Daily mail.

"Dalam satu versi Injil tersebut, Yesus mengatakan kepada para muridnya: "Bagaimana Mesias disebut? Muhammad adalah namanya yang diberkati."

"Dan di tempat lain, Yesus menyangkal menjadi Mesias, mengklaim bahwa ia akan menjadi Ismail, istilah yang digunakan untuk orang Arab," tambah surat kabar itu.

Menurut laporan tersebut, umat Islam mengklaim teks, yang banyak dikatakan adalah Injil Barnabas, adalah tambahan dari kitab-kitab Injil yang sudah ada yaitu Markus, Matius, Lukas dan Yohanes.

St Barnabas secara tradisional diidentifikasi sebagai pendiri Gereja Siprus, seorang Kristen awal yang kemudian menjadi rasul.

Gunay mengatakan bahwa Vatikan telah secara resmi diminta untuk melihat injil tersebut, yang Turki temukan selama operasi anti-penyelundupan polisi pada tahun 2000.

Skeptisisme atas keaslian naskah tulisan tangan kuno ini mulai bermunculan.

Pendeta Protestan Ihsan Ozbek mengatakan versi Injil tersebut dikatakan berasal dari abad kelima atau keenam, sementara St Barnabas hidup pada abad pertama sebagai salah satu Rasul Yesus.

"Salinan di Ankara mungkin telah ditulis oleh salah satu pengikut St Barnabas," katanya kepada surat kabar Today Zaman.

Tapi kecurigaan sebenarnya segera dapat diselesaikan dengan mudah.

Usia sebenarnya dari Injil bisa segera ditentukan oleh penelitian ilmiah, profesor teologi Turki Ă–mer Faruk Harman mengatakan kepada Daily Mail, untuk mengklarifikasi apakah itu ditulis oleh St Barnabas sendiri atau pengikutnya. (fq/aby/eramuslim/270212/al-khilafah.org)

Abaraham Samad: Ketua Umum Partai tak Kebal Hukum


Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad (kiri), memberikan keterangan pers soal penetapan tersangka baru dalam kasus korupsi wisma atlit Palembang, di Kantor KPK, Jakarta, Jumat (3/2/2012). KPK akhirnya menetapkan Angelina Sondakh dan I Wayan Koster sebagai tersangka baru dalam kasus tersebut. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Laporan Wartawan Tribunnews.com Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad memastikan, KPK tak akan pandang bulu terhadap pelaku tindak pidana korupsi. KPK akan mencokok koruptor, walau ia menyandang jabatan selaku ketua partai.
"Yang jelas, di republik ini, tak ada yang kebal hukum, sekalipun dia ketua partai," ujar Abraham Samad di Gedung DPR, Jakarta, Senin(27/2/2012).

Pernyataan Samad tersebut awalnya menanggapi pertanyaan wartawan sehubungan kasus korupsi Wisma Atlet dan Hambalang. Samad pun kemudian menjelaskan dua perkara itu sedang dikembangkan dan apabila secara hukum tepat yang bersangkutan dalam hal ini Anas tidak tertutup kemungkinan akan dipanggil.
"Jadi begini, kita masih kembangkan kasus, secara hukum yang bersangkutan perlu dipanggil akan kami panggil,"jelasnya.

Anas dalam berbagai kesempatan menyebut tudingan Nazaruddin soal keterlibatannya dalam kasus Wisma Atlet adalah fitnah. Anas juga menyebut Nazaruddin berbohong.
Berkali-kali pula Nazaruddin menyebut nama Anas Urbaningrum terlibat dalam kasus Wisma Atlet dan Hambalang.