Pages

Saturday 26 November 2011

Mengadili Kelamin Siti

Lama terperangkap di raga perempuan, Siti akhirnya memilih menjadi Joy. 


VIVAnews – Setiap gelap mulai turun, Siti Maimunah selalu galau. Dia tercatat sebagai santri perempuan di pondok pesantren itu. Jika malam hari, Maimunah tidur bersama rekan-rekan sejenis. Tapi itu adalah siksaan baginya. Setiap kali melihat tubuh para gadis yang pulas, nafsunya bergejolak.

Setiap malam dia membayangkan hal tak seharusnya: hasrat menelusuri tubuh para perempuan di kamar itu. Dia berusaha memejamkan mata, mengusir khayalan mesum. "Aku harus menahan diri tidak ‘menubruk’ mereka. Itu sangat menyiksa," ujarnya.

Tak hanya malam hari. Siksaan serupa menyergap saat menyaksikan para santri perempuan berganti baju. Maimunah mendadak minder. Dadanya rata, tak tumbuh seperti yang lain. Tapi setiap kali memandang lekuk tubuh perempuan, gairahnya menyala. Birahinya mendidih.

Dalam keadaan begitu, dia memang memilih menyingkir. Tapi getaran sinting itu tetap menjalar ke sekujur tubuh. Dia mencoba menekan nafsu tersulut itu. Tapi kadang lepas juga. "Kalau sudah begitu ya aku lari ke kamar mandi," ujarnya.

Remaja asal Semarang, Jawa Tengah, itu tersandera dalam satu pergulatan batin. Dia tak mengalami sensasi apapun saat pacaran dengan laki-laki. Ketertarikannya justru menguat ke sosok perempuan.

“Saya merasa aneh, kok saya jadi senang dengan sesama jenis. Jadi greng kalau tidur bareng. Saya juga merasa aneh ketika melihat teman-teman lain sudah menstruasi, dan payudaranya tumbuh, tapi saya belum."

Di tengah tanda tanya itu, Siti mulai belajar tentang anatomi tubuh. Dia juga mulai paham tanda-tanda pubertas. Lalu, dia mulai sadar: ada yang salah dengan identitasnya.

Obsesi orangtua
Lahir 1992, Siti memenuhi obesi orangtuanya yang rindu seorang anak perempuan. Luapan gembira menyelimuti keluarga saat dukun bayi menyebut kelaminnya perempuan. Siti menjadi satu-satunya perempuan di antara empat saudara laki-laki.

“Orangtuanya memang menginginkan anak perempuan. Ndilalah waktu lahir, dia memang kayak perempuan. Nggak punya titit, jadi dia dianggap perempuan, dan dikasih nama Siti Maimunah,” kata Juminah, 75, neneknya.

Menyandang nama perempuan, Siti tumbuh feminin. Dia memakai rok. Baju berenda. Pita di rambut. Bedak di wajah. Ia pun suka mainan perempuan seperti pasaran, main boneka, dan masak-masakan.

Keperempuanan Siti kian menonjol saat orangtua mengirimnya ke pondok pesantren khusus putri di Semarang. “Dia pakai busana muslim dan jilbab,” kata Juminah.

Namun, seiring pubertas, feminitas Siti tak lagi tertolong gaya busana. Gelisah melanda saat payudaranya tak kunjung tumbuh. Menstruasi tak kunjung datang, sebagai tanda siklus bulanan organ reproduksi perempuan.

Suaranya pun berubah parau seiring munculnya jakun di leher. “Di sini Pak Ustad mulai curiga. Dia tanya apa saya laki-laki, saya menjadi bingung dan mulai tergerak mencari tahu identitas saya yang sebenarnya,” ujar Siti.

Karena kejanggalan itu, Siti mulai menggugat takdirnya. “Saat saya pacaran dengan seorang laki-laki, tak ada sensasi apapun. Tapi, saat saya berkumpul dengan teman-teman putri, saya justru merasa greng,” kata dia menambahkan.

Nana Ramdhana, sahabatnya, mengatakan sejak kecil Siti memang tampil feminin. Hanya,  perawakannya kuat seperti laki-laki. “Menginjak remaja suaranya berubah besar. Ia jadi sedikit minder. Apalagi banyak mengejeknya banci. Dia sering curhat sampai nangis kalau diejek,” ujarnya.

Selain curhat dengan sahabat, Siti memberanikan diri bertanya ke orangtua tentang kondisinya saat lahir. Dari cerita yang ia dapat, dukun bayi mulanya menyebut kelaminnya perempuan. Namun, sesaat kemudian mengatakan kalau ternyata laki-laki, hanya tak sempurna.

Kadung sumringah memiliki anak perempuan, orangtuanya agaknya abai dengan ralat sang dukun bayi. Mereka memutuskan membesarkan anaknya sebagai perempuan.  

Apakah Siti kini marah? “Tidak. Orang tuaku sangat lugu, yang dilakukan keduanya hanya karena keinginan mereka mempunyai anak perempuan, mereka tak pernah bersekolah jadi tidak mengira akibatnya seperti ini,” ujarnya.

Dari Siti ke Joy
Siti merasa terjebak dengan penampilan salah. Keyakinannya tak terbendung setelah menjalani operasi hernia pada 2010. “Awalnya sakit di perut bagian bawah, dokter bilang hernia, dari situ ia semakin yakin karena hernia biasanya dialami laki-laki,” kata Retno Kusmardani, sang pengacara. 

Meski belum menanggalkan jilbabnya, Siti mulai berpikir memperjuangkan identitas gender yang sebenarnya. Ia bersumpah segera melakukan rangkaian tes medis selepas lulus sekolah menengah atas dan bekerja.

Ia harus sabar karena tes medis butuh biaya besar yang tak mungkin terbayar keluarganya. “Sambil nunggu lulus, saya cuma bilang ke beberapa sahabat, jangan kaget ya nanti kalau suatu saat saya berubah menjadi laki-laki," katanya.

Lulus sekolah menengah atas, Siti segera melamar kerja di sebuah perusahaan garmen dengan nama Muhammad Prawirodijoyo. “Yang kasih nama orangtua. Setelah saya berterus terang tentang keadaan saya, mereka memilihkan nama itu untuk saya,” ujarnya. Dia kini punya panggilan baru: Joy.

Uang hasil keringat terkumpul. Ia memenuhi sumpahnya melakukan serangkaian tes di RSUP Dr Kariadi Semarang. Ia menjalani pemeriksaan organ reproduksi, darah, hormon, hingga genetika. Secara hormonal, ia 100 persen laki-laki, meski alat kelaminnya tak sempurna.

Berbekal surat keterangan medis itu, Joy lalu mendatangi kantor Kelurahan Sembungharjo. Ia utarakan maksud dan kegelisahannya. Ia juga bercerita tentang kesehariannya yang terlanjur dikenal sebagai perempuan.

Roihan, Sekretaris Kelurahan Sembungharjo, membenarkan itu. Joy datang sendiri. “Waktu itu ada anak-anak mahasiswa KKN. Agar tak menarik perhatian, ia saya ajak ke ruang tertutup. Ia lalu menyampaikan keinginannya secara wajar, tak ada ekspresi berlebih,” kata Roihan.

Melihat Roihan tak percaya, Joy menyanggupi cek fisik di kamar kecil. “Benar. Saya melihat organ genitalnya meski tak sempurna adalah organ genital laki-laki. Sekilas memang bentuknya seperti organ genital perempuan. Tapi jika diamati, ia benar-benar laki-laki,” kata Roihan.

Joy menggunakan bukti medis dan surat pengantar dari kelurahan sebagai  pegangan mengajukan perubahan identitas kelamin ke pengadilan. “Putusan pengadilan menjadi bukti hukum penting untuk mengurus semua dokumen seperti akta, KTP, dan ijazah,” Retno menambahkan.

Merujuk Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, perubahan status jenis kelamin dalam akta kelahiran harus didasarkan pada putusan pengadilan. Ini jika permohonan perubahan terjadi dalam jangka waktu lebih dari 30 hari pascaakta kelahiran terbit.

Membangun kejantanan
Dengan bukti-bukti medis yang kuat, proses pergantian status kelamin secara hukum, mungkin tak akan sulit. Seperti beberapa kasus terdahulu yang tak membutuhkan proses berbelit.

Pada akhir 2009, Pengadilan Negeri Batang mengabulkan permohonan pergantian status kelamin Agus Wardoyo yang kemudian bernama Nadia Ilmira Arkadia.
Secara fisik, Agus lahir dengan kelamin laki-laki. Namun, ia merasa terperangkap di raga yang salah. Selepas sekolah menengah atas, ia mempersiapkan diri menjadi perempuan dengan melakukan operasi kelamin di RS Dr Soetomo Surabaya.

Di tahun sama, seorang bocah enam tahun asal Purwokerto juga mengajukan pergantian status kelamin ke pengadilan setempat. Bocah yang mulanya menyandang status perempuan itu segera berganti nama laki-laki setelah pengadilan mengabulkan permohonannya.

Orangtuanya bilang, saat lahir bocah itu berjenis kelamin perempuan. Namun, berselang beberapa bulan muncul kelamin pria di kelamin wanitanya. "Setelah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit tidak terdapat rahim dan memiliki kromosom laki-laki yakni XY," katanya.

Probowatie Tjondronegoro Mpsi, psikolog dari Universitas Semarang, justru khawatir proses adaptasi secara kejiwaan dengan lingkungan. Meski secara medis laki-laki, namun sejak kecil Joy terbiasa dengan perlakuan perempuan. "Perlakuan feminisasi ini akan berdampak pada kepercayaan dirinya," katanya.

Menurutnya, solusi paling cepat menyempurnakan maskulinitasnya adalah putus dari lingkungan lama. Joy disarankan pindah ke tempat yang orang tak tahu masa lalunya. "Di situ ia bisa leluasa membangun kembali identitas barunya, agar keyakinannya tak terkikis oleh gunjingan," kata Probowatie.

Probowatie menyebut unsur feminitas Joy saat ini lebih terasah karena faktor pembiasaan, dan perlakuan lingkungannya. Namun, seiring pertumbuhan kedewasaannya, Joy gelisah dan naluri maskulinitasnya menuntut pengakuan. Ini terjadi karena secara hormonal, maskulinitas Joy lebih kuat.

“Yang paling mungkin dan paling cepat mengembalikannya adalah membebaskannya dari lingkungan lamanya dan dimutasikan ke lingkungan baru,” kata Probowatie. "Kata kuncinya adalah kumpulan kebiasaan akan menjadi perilaku."(np|Laporan Puspita Dewi, Semarang).
• VIVAnews

 

 

Akhirnya Tarsan Pulang


Kisah mengharukan antara Tarzan dan Bambang :Bambang dan Bendol, dua pensiunan pejabat tersesat di dalam

hutan lebat. Bingung, kebetulan ketemu Tarzan.Bambang : “ Tarzan tau arah keluar dari hutan? “Tarzan: “ Coba

lurus , lalu kanan, ada pohon gede lurus nanti ketemu sungai. . .”Bambang : “ Oke coy, kami coba, trims... “Tak

lama mereka balik lagi. .Bendol : “ Eh Tarzan, kok jurang yang kamu tunjukin?. .”Tarzan: “ Ha ha ha sorry coy,

coba lurus kiri dulu ada batu besar belok kanan, lalu jalan setapak. “Bendol : “ Oke saya coba lagi, thx ."Tak lama

kemudian mereka balik lagi sambil ngomel-ngomel nemuin Tarzan yang lagi nongkrong di pohon.

Bambang dan...


Bendol : “ Eh Tarzan yg bener aja ngasih taunya, masak ke daerah penuh buaya? 

”Tarzan: “ Sori banget coy sebenarnya saya juga sudah 20 tahun tersesat di hutan ini makanya saya jadi Tarzan.”

Yummy! Serunya Festival Rendang di Padang


Indonesia, Sumatera Barat, Padang -
Oleh: Yonda Sisko - detiktravel

Untuk menyambut pengakuan dunia terhadap kelezatan rendang, digelar Festival Rendang 2011 di Padang. Festival berlangsung seru karena ada 33 kelompok beradu keahlian mengolah rendang.

Fesival Rendang Padang 2011 diselenggarakan di Taman Budaya, Padang, Kamis (24/11/2011). Totalnya, ada 105 kg daging sapi direndang dalam kegiatan tersebut. 33 Kelompok masak perwakilan dari kota dan kabupaten di Sumatera Barat dan siswa sekolah menengah mencoba menjadi yang terbaik dalam memasak rendang.

Ketua UPTD Taman Budaya Sumbar, Efiarti, mengatakan panitia memberikan biaya Rp 1,5 juta untuk setiap peserta dari kabupaten kota untuk merendang masing-masing 5 kg daging. Sementara, untuk peserta dari tingkat sekolah, disediakan biaya Rp 250 ribu untuk mengolah 1 kg daging menjadi rendang.

"Dari seluruh kabupaten/kota di Sumbar, hanya Kabupaten Mentawai yang tidak mengirimkan untusan dalam kegiatan ini. Lima terbaik hasil penilaian juri akan diberi penghargaan dan berhak atas hadiah yang disediakan panitia," kata Efiarti.

Acara Festival Rendang 2011 bertujuan untuk mempromosikan kuliner asli Minangkabau tersebut. Festival dikunjungi oleh ratusan orang yang menyaksikan secara langsung proses pembuatan rendang secara tradisional tersebut.

Selain warga setempat, Bruce (51) warga Colorado, AS juga menyempatkan datang ke arena festival bersama anaknya. Bruce rupanya adalah seorang penggemar rendang.

"Saya mengenal rendang ketika datang ke Padang tahun 1989 lalu. Kami datang ke Padang untuk mengunjungi kampung kelahiran Jorge yang lahir di Padang dan kembali ke Amerika saat berumur 5 tahun," katanya.
(gst/gst)

www.detik.com

Langgar Kedaulatan NKRI, Usir Tentara AS di Papua!


INILAH.COM, Jakarta - Keberadaan 70 tentara Amerika Serikat (AS) di tambang PT Freeport Indonesia di Papua dinilai sebagai pelanggaran kedaulatan.

Pemerhati pertahanan dari Universitas Nanyang Singapura, Rico Marbun mengatakan, pemerintah harus mengusir 70 tentara AS tersebut keluar wilayah NKRI.

"Kedaulatan Indonesia bukan terancam lagi itu sudah dilanggar namanya, tambang Freeport itu aset Indonesia bukan milik Amerika, mereka cuma operator saja," tegas Rico, Sabtu (26/11/2011).

Kalaupun tugas diplomatik, lanjut Rico, tentara AS tersebut tidak boleh dipersenjatai dan tidak boleh berdiam lama di Papua.

"Ini sangat memalukan, seolah TNI/Polri tidak mampu lakukan pengamanan aset nasional. Dan seolah tambang Freeport milik Amerika," tukas peneliti Future Institute ini.

Seperti diberitakan, dalam rapat tim pemantau situasi Papua DPR dengan menteri di jajaran Polhukam, di DPR, Jakarta, Jumat (25/11/2011) terungkap tentang keberadaan tentara AS di tambang Freeport.

"Saat Kunker (Kunjungan Kerja), ada 70 militer Amerika yang masih aktif bekerja di Freeport," ujar anggota Fraksi Partai Hanura Ali Kastela.

Mendengar informasi tersebut, Djoko mengaku jika adanya tentara AS dikarenakan adanya pangkalan militer yang berada di Darwin, Australia. Jumlah tentara yang berada di Darwin itu mencapai 200-300 personel. "Karena memang Australia adalah sekutunya Amerika," ucap Djoko. [mah]

Oleh: MA Hailuki
www.inilah.com

Ahlan Wa Sahlan Marhaban fii zaumina hadza


♥ SEMOGA BERMANFAAT ♥

Syukron jiddan aidan,

ANA UHIBUKKA LADZI AHBABTANI LAHUU

Alhamdulillaah…..
Segala Puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian alam.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim.. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah,Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam.Allahumma Shalli wa Salim Ala Sayyidina Muhammadin wa Ala aali Sayyidina Muhammadin fi Kulli Lam Hatin wa na Fasinn bi'adadi Kulli Ma'lu Mil Lak.

`*•Yaa Rabbi•*´¯)Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhumღAmiin ya Rabbal'alamin.

Bagi isteri hanya 4 syarat untuk mereka ke syurga “Apabila seorang isteri mengerjakan solat 5 waktu, mengerjakan puasa sebulan, memelihara kehormatannya (aurat) serta mentaati suaminya, nescaya dia akan masuk syurga”. (Riwayat Imam Bazzar melalui Anas r.a)

Daripada Anas,Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: “Apabila seorang perempuan mendirikan sembahyang lima waktu, berpuasa sebulan (Ramadhan), menjaga kehormatan dan taat kepada suami, dia akan disuruh memasuki syurga melalui mana-mana pintu yang dia sukai.” (Hadis Riwayat Ahmad)

Perempuan tidak perlu keluar berjihad atau berperang, cukup sekadar mengerjakan haji atau umrah bagi yang cukup syaratnya.

Daripada Aishah r.a. katanya, aku berkata, “Ya Rasulullah, kita mengetahui bahawa jihad adalah sebaik-baik amalan. Oleh itu apakah kami kaum wanita tidak boleh ikut berjihad?” Baginda terus menjawab: “Bagi kamu semua (kaum wanita) jihad yang paling baik ialah mengerjakan haji dan mendapatkan haji mabrur."
Rasulullah SAW bersabda: ” Jihad orang yang tua, lemah dan wanita ialah menunaikan haji” (an-Nasa’i)”

Pernah Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam bersabda yang bermaksud : “Jikalau sekiranya ada perintah dari Allah SWT untuk menyuruh manusia sujud kepada manusia nescaya aku suruh isteri sujud kepada suaminya.”

Namun perempuan lebih ramai di neraka

Dari Abdullah bin Umar r.a katanya:Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam telah bersabda: “Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar iaitu memohon ampun. Kerana aku melihat kaum wanitalah yang lebih ramai menjadi penghuni Neraka.”

Seorang wanita yang cukup pintar di antara mereka bertanya: “Wahai Rasulullah,kenapa kami kaum wanita yang lebih ramai menjadi penghuni Neraka?”Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam bersabda:“Kamu banyak mengutuk dan mengingkari suami.

Aku tidak melihat mereka yang kekurangan akal dan agama yang lebih menguasai pemilik akal, daripada golongan kamu.

Wanita itu bertanya lagi: “Wahai Rasulullah! Apakah maksud kekurangan akal dan agama itu? “Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam bersabda: “Maksud kekurangan akal ialah penyaksian dua orang wanita sama dengan penyaksian seorang lelaki.

Inilah yang dikatakan kekurangan akal.Begitu juga wanita tidak mendirikan sembahyang pada malam-malam yang dilaluinya kemudian berbuka pada bulan Ramadhan kerana haid. Maka inilah yang dikatakan kekurangan agama”

Dari Imran bin Husain dia berkata,Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam bersabda yang bermaksud : “Sesungguhnya penduduk Syurga yang paling sedikit adalah wanita.” (Hadis Riwayat Muslim dan Ahmad)

Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam bersabda yang bermaksud : “Aku melihat ke dalam Syurga maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah fuqara’ (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam Neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penghuninya adalah wanita.” (Hadis Riwayat Al- Bukhari dan Muslim)

Sabda Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam :“Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (HR Nasa’i)

Sabda Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam :“Wanita yang meminta cerai pada suaminya tanpa sebab (yang syar’ie) maka haram baginya mencium wangi Syurga.” (Hadis Riwayat Abu Daud dan At-Tirmizi )

Dalam hadis yang lain,Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam menjelaskan tentang wanita penghuni Neraka,baginda bersabda :“ … dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka kerana sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti bunggul unta.

Mereka tidak masuk Syurga dan tidak mendapatkan wanginya Syurga padahal wanginya boleh didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (Hadis Riwayat Muslim dan Ahmad)

Di dalam kisah solat gerhana matahari,Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam. dan para sahabatnya melakukan solat gerhana padanya dengan solat yang panjang,

Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam melihat Syurga dan Neraka. Ketika beginda melihat Neraka beginda bersabda kepada para sahabatnya: “ … dan aku melihat Neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita.

Para sahabat pun bertanya:“Mengapa (demikian) wahai Rasulullah?” Baginda Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam menjawab : “Kerana kekufuran mereka.” Kemudian ditanya lagi : “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Baginda menjawab : “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya.

Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) nescaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (Hadis Riwayat Imam Al-Bukhari)

Ketika beginda selesai berkhutbah hari raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada Allah SWT. dan anjuran untuk mentaati-Nya.

Baginda pun bangkit mendatangi kaum wanita, baginda menasihati mereka dan mengingatkan mereka tentang akhirat kemudian baginda bersabda : “Bersedekahlah kamu semua.

Kerana kebanyakan kamu adalah kayu api Neraka Jahanam!” Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, dia pun bertanya : “Mengapa demikian, wahai Rasulullah?” Baginda menjawab : “Kerana kamu banyak mengeluh dan kamu tidak taat terhadap suami.” (Hadis Riwayat Al-
(Bukhari)

Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam bersabda: Wahai kaum wanita, bersedekahlah dan banyakkan beristighfar kerana sesungguhnya aku mengetahui bahawa kamu golongan yang banyak sekali di antara ahli neraka.. (Hadis riwayat Bukhari Ibn Majah)