Pages

Sunday 3 March 2013

Ini Ruang di Dalam Ka'bah


AIR MATA RASULULLAH SAW DALAM SAKARATUL MAUTNYA

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan
salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah t id ak mengizinkannya
masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam", kata Fatimah yang membalikkan
badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan
bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"
tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan
pandangan yang menggetarkan.

Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang
memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan
tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan
kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit
dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?", tanya Rasululllah
dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
"Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.
Tapi itu ternyata t id ak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh
kecemasan. "Engkau t id ak senang mendengar khabar ini?", tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah
berfirman kepadaku: "Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh
Rasulullah ditarik.

Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya
menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya
menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?"
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata
Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang t id ak
tertahankan lagi.

"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku."
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah t id ak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera
mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku"
"peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."


Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan
telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii,ummatii,ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah h id up manusia mu lia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

NB:
Silahkan Copy Paste Artikel ini, kemudian kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mengingat maut dan mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.

KPU Tetapkan Kemenangan Aher-Deddy

TEMPO.CO, Bandung -- Rapat Pleno KPU Jawa Barat menetapkan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih untuk periode 2013-2018 hasil pilkada. "Saya berharap keputusan ini bisa diterima semua pihak," kata Ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat selepas meneken keputusan itu bersama Komisioner KPU Jawa Barat lainnya di sela rapat pleno itu, Ahad, 3 Maret 2013.

Rancangan surat keputusan itu dibacakan oleh Sekretaris Pokja Pemungutan dan Penghitungan Suara KPU Jawa Barat, Teppy W. Dharmawan. Dalam putusan itu disebutkan hasil raihan suara setiap kandidat peserta Pilkada Jawa Barat.

Pasangan Aher-Deddy meraih 32,39 persen suara sah dalam pencoblosan Pilkada Jawa Barat. Disusul Rieke-Teten 28,41 persen, Dede-Lex 25,24 persen, Yance-Tatang 12,17 persen, serta Dikdik-Toyin 1,79 persen. Total suara sah yang terhimpun dalam Pilkada Jawa Barat menembus 20,115 juta suara. Sedangkan suara tak sah mencapai 598,356.

Hasil prosentase raihan suara pemenang yang sudah menembus 30 persen suara sah memastikan Pilkada Jawa Barat hanya berlangsung satu putaran. "Pemilukada Jawa Barat sampai di sini," kata Yayat.

Rapat pleno penetapan pemenang hasil Pilkada Jawa Barat itu dilangsungkan setelah penghitungan suara dinyatakan sah. Yayat mengetok palu tanda berakhirnya rapat pleno itu sekaligus mengesahkan hasil Pilkada Jawa Barat, yang menetapkan pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar sebagai pemenang.
 
AHMAD FIKRI

Mahfud MD: Negarawan Harus Turun Benahi Negara, Politikus Minggir Dulu


Edzan Raharjo - detikNews
Yogyakarta - Penyelenggaraan pemerintahan Indonesia saat ini mengalami disorientasi. Jika kondisi ini didiamkan saja, maka dapat menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa. Sehingga ancaman terhadap negara saat ini adalah ancaman dari dalam.

Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, mengatakan ancaman dari dalam adalah bobroknya manajemen pemerintahan dalam menegakkan hukum dan aturan-aturan. Masalah sekarang menjadi sangat rumit, hukum dan keadilan ini akan dibawa ke mana. Sehingga yang diperlukan negara ini adalah turunya para negarawan.

"Para negarawan dibutuhkan turun ke gelanggang untuk perbaiki negara. Bukan dipercayakan ke politisi. Politisi nunggu dulu, serahkan ke orang yang punya sikap kenegarawanan untuk benahi negara. Sesudah itu, politisi silakan main lagi," kata Mahfud MD dalam Dialog Kebangsaan dalam rangka Harlah Nahdlatul Ulama ke 87 di XT Square Yogyakarta, Minggu (3/3/2013).

Ancaman nyata yang saat ini dihadapi adalah munculnya anarkisme. Anarki dari sekelompok kecil masyarakat yang mengambil alih peran-peran keamanan. Sementara aparat yang resmi justru diam.

"Tindakan anarkis itulah yang sebenarnya mengancam. Anarkis muncul karena kita gamang dalam menegakkan hukum," katanya.

Disorientasi penegakan hukum ini, memunculkan ketidakpercayaan di dalam masyarakat. Ketidakpercayaan ini kemudian menimbulkan pembangkangan.

"Kantor-kantor pemerintahan diserang, pengadilan sedang bersidang diserang masyarakat, penghadangan eksekusi oleh warga, ini bentuk-bentuk pembangkangan," katanya.

Jika disorientasi, distrust dan pembangkangan terus terjadi, maka yang akan terjadi adalah disintegrasi bangsa. Sehingga jelas, masalah yang mengancam negara ini adalah masalah dari dalam. Bukan kekuatan luar, bukan perbandingan ideologi, tetapi adalah masalah manajemen pemerintahan dalam menegakkan hukum dan aturan.

(rmd/rmd)