Pages

Friday 12 April 2013

Ini Sejumlah Fakta Tentang Senjata Nuklir Korea Utara


REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Dari temuan-temuan Dinas Intelijen Militer Amerika Serikat (AS) menunjukkan Korea Utara memiliki kemampuan meluncurkan peluru kendali berhulu ledak nuklir. Namun, Pentagon dan Kementerian Pertahanan Korea Selatan malah meragukannya karena kekaburan yang menyelimuti program nuklir rahasia Pyongyang.

Seberapa banyak kita tahu program nuklir Korea Utara? Korea Utara telah melakukan tiga kali uji coba senjata nuklir pada 2006, 2009 dan 2013. Uji coba bawah tanah pada 2013 sejauh ini adalah yang paling dahsyat.

Namun, kontaminasi radioaktifnya sangat terkendali sehingga para pengawas AS, Korea Selatan dan Jepang frustrasi dalam mengetahui lebih jauh mengenai bentuk detonasinya.
Sejumlah pakar meyakini itu mungkin bom uranium, bukan bom plutonium yang diledakkan dalam dua uji coba sebelumnya. Korea Utara hanya sukses mengujicobakan satu peluru kendali jarak menengah, Rodong-1, yang berjangkauan 1.300 km.

Pada 1998 Korea Utara meluncurkan Taepodong-1 (berjangkauan 2.500 km) di atas Jepang, namun uji coba yang ketiga meledak. Taepodong-2 (6.700 km) diujicoba pada 2006 namun meledak setelah 40 detik.
Desember tahun lalu, Korea Utara sukses menempatkan sebuah satelit ke orbitnya dengan meluncurkan roket jarak jauh Unha-3.

Militer Korea Utara mengaku sudah memiliki kapasitas meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) dan bisa dengan akurat meluncurkan rudal berhulu ledak nuklir ke target-target tertentu sampai daratan AS.
Pyongyang mengatakan uji coba Februari 2013 adalah wahana miniatur dan mengaku kini telah menganekaragamkan kemampuan persenjataannya baik dengan bom uranium maupun plutonium.
Redaktur : Citra Listya Rini
Sumber : Antara

Gereja di Sekolah, Jokowi: Jakarta Panas, Tak Usah Memanasi

Jokowi (Liputan 6.com/Helmi Fitriansyah)

oleh Luqman Rimadi
Liputan6.com, Jakarta : Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi mengaku masih belum bisa memutuskan terkait protes warga Duri Selatan terhadap alih fungsi bangunan sekolah menjadi gereja di Sekolah Damai RT 12 RW 02 Duri Selatan Kelurahan Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat.

"Dokumen keberatan warga baru saya terima saat ini, secara detail saya belum mendapatkan laporan dari lapangan, saya sendiri belum paham, harus saya pelajari dulu," kata Jokowi ketika melakukan musyawarah dengan warga di Masjid Al- Ulama, Duri Selatan, Jumat (12/4/2013).

Jokowi mengatakan, kedatangannya tersebut untuk mendengar langsung keluhan warga yang memprotes alih fungsi bangunan gereja tersebut. "Saya tidak bisa menyampaikan hal banyak. Saya mau minta dulu masukan dari ulama dan kyai, mungkin juga warga di Duri Selatan. Sehingga masalah di sini bisa diselesaikan, itu dulu," kata Jokowi.

Jokowi pun kemudian mendengar paparan dari beberapa tokoh masyarakat terkait permasalahan tersebut. Setelah beberapa menit menyimak dan mendengar paparan para tokoh, Jokowi kemudian meminta waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Jokowi menginginkan agar warga dapat bersikap tenang dan dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan kepala dingin. "Di Jakarta ini sudah panas, apalagi sebentar lagi masuk musim panas. Kalau semuanya saling emosi semua, jadinya semakin panas karena komunikasi warga antar umat ndak baik," katanya.

Jokowi meminta agar persoalan ini segera dapat diselesaikan, dan tidak perlu dibesar-besarkan. Pasalnya, permasalahan yang terjadi merupakan antar sesama warga Jakarta yang semestinya dapat selesai dengan bila kedua pihak dapat saling mengerti.

"Saya ini kalau ada persoalan kecil jangan dibesar-besarkan, kalau persoalan besar dikecil-kecilkan supaya cepat selesai. Kalau bisa sekarang, langsung selesaikan, supaya suasana warga kembali kondusif," tegasnya.

Jokowi meminta waktu kepada warga tidak lebih dari satu minggu untuk mempelajari dokumen dan pengaduan yang disampaikan oleh para tokoh masyarakat dan ulama. "Saya janji ini akan saya putuskan secepat mungkin. Sebelum Jumat minggu depan sudah bisa saya putuskan," ujarnya. (Ary)

Usaha Udang Gagal, Coba Bisnis Narkoba, Eh... Ketangkap

SAMARINDA - Menjadi pengedar narkoba lalu tertangkap polisi dan dipenjara bukanlah menjadi rencana dalam kehidupan Amiruddin (30) warga Sungai Mariam, Kecamatan Anggana, Kukar. Namun kenyataan dan takdir berkehendak lain. Ayah satu anak ini ditangkap anggota Polsekta Samarinda Ilir dengan barang bukti dua jenis narkoba di saku celananya. 

Amiruddin tertangkap dalam razia kepolisian yang digelar di sepanjang Jl Mulawarman, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, Selasa (10/4) malam. 
Tepat pukul 22.45 Wita, Amiruddin memasuki kawasan Jl Mulawarman dengan mengendarai motor sport Yamaha Ninja 250 CC KT 3652 LE. Mengetahui adanya kegiatan pemeriksaan kepolisian, tersangka mencoba membelokkan kendaraannya ke arah Jl Dermaga.

Upaya melarikan diri tersebut rupanya gagal lantaran polisi sudah mengantisipasi dan menutup jalur pelarian tersangka. Lantaran gelagatnya yang mecurigakan petugas kemudian segera meringkus dan menggeledah pakaian dan kendaraan pelaku.

"Kami menemukan sabu seberat kira-kira 9-10 gram di saku celananya. Selain itu satu butir ekstasi juga ditemukan di dalam pakaiannya," kata Kanit Reskrim Kapolsekta Samarinda Yunus Kelo seperti diberitakan Samarinda Pos (JPNN Grup), Jumat (12/4). 

Menurut Yunus, tersangka mengaku narkoba tersebut rencananya akan dijual di salah satu tempat hiburan malam (THM) yang berada di kawasan Samarinda Kota.

"Narkoba ini dipasarkan di THM yang berada di pusat Kota Samarinda. Selain dijual, tersangka juga menggunakan narkoba itu untuk diri sendiri," ungkap Yunus.

Amiruddin yang ditemui media ini mengaku nekat berjualan narkoba lantaran usaha impor udang yang dilakoninya mengalami penurunan omzet. Aktivitas pengeboran minyak di sekitar tambak membuat hasil panen menurun drastis.

"Banyak udang yang mati karena sekarang pengeboran minyak sedang ramai di tempat saya. Padahal dulu sekali panen keuntungan bisa mencapai 100 juta dan saya mendapat bagian sebesar Rp20 juta," aku pemuda ini.

Kelahiran bayi pertamanya 6 bulan lalu rupanya menambah tekanan biaya hidup di keluarga kecilnya. Tersangka sendiri bukannya tidak berusaha mencari pekerjaan halal, namun usaha barunya berjualan ikan juga menemui jalan buntu.

"Saya beralih berjualan ikan, namun usaha itu juga gagal. Sementara anak saya baru lahir dan menambah biaya hidup," sesal Amiruddin dari balik jeruji.(jin/agi) jpnn.com

Pembangunan Gedung Baru MA Boroskan Anggaran, Diminta Dihentikan

Maket Gedung MA

Salmah Muslimah - detikNews
Jakarta - Pembangunan gedung baru Mahkamah Agung (MA) setinggi 14 lantai di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta menjadi sorotan publik. Apalagi MA juga akan menghancurkan gedung F,G dan H yang masih kokoh berdiri seiring gedung baru MA. 

"Anggaran terlalu boros, terkesan mubazir. Sebab masih ada gedung lama yang punya nilai sejarah yang baik di mata publik, terus tiba-tiba dibangun gedung baru," kata Koordinator LSM Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadaffi kepada detikcom, Jumat (12/4/2013).

Uchok mengatakan Fitra sendiri bingung dengan rencana pembangunan tersebut. Menurutnya selama ini gedung MA telah mendapat perawatan yang baik. Menurut Uchok jika perawatannya sudah bagus kenapa gedung F,G dan H harus dihancurkan. Hal ini merupkan sesuatu yang tidak efisien dalam hal perencanaan.

"Kalau mau dihancurkan tidak usah ada perawatan," ujar Uchok.

Menurut Uchok, FITRA sendiri tidak setuju dengan rencana pembangunan gedung ini. FITRA menilai gedung MA masih layak untuk ditempati.

"Ini MA gedungnya adem. Tiba-tiba mereka ingin gedung baru untuk apa? Kalau dari Fitra inginnya batalkan gedung ini," ucap Uchok.

Pembangunan gedung MA ini merupakan proyek multi years 3 tahun yang direncanakan akan rampung pada 2015 nanti. Proyek yang akan dimulai pada Juni 2013 nanti menghabiskan dana sebanyak Rp 195 miliar. MA beralasan pembangunan itu dirasa perlu karena banyak ruangan yang dianggap sudah tidak layak dipakai. Seperti ruangan para hakim agung dan para staff MA yang sempit dan penuh dengan berkas.


(slm/asp)