Pages

Wednesday 27 April 2011

Pembunuh Asli Nasrudin Mengaku Lewat Surat

 Antasari Azhar (Foto: Koran Sindo)
  Lamtiur Kristin Natalia Malau - Okezone
JAKARTA - Di tengah kerja tim eksaminasi kasus Antasari Azhar yang dibentuk Komisi Yudisial (KY), ada surat kaleng yang diterima oleh tim kuasa hukum Daniel Daen Sabon.

Daniel merupakan terpidana penembakan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.

“Iya, suratnya kami terima tanggal 17 April 2011,” kata MM Ardy Mbalembout, salah seorang kuasa hukum Daniel, saat dihubungi okezone, Rabu (27/4/2011).

Kata Mbalembout, surat tanpa nama pengirim tersebut berisi pengakuan seseorang yang katanya adalah pelaku penembakan yang sebenarnya.

“Suratnya diketik dan dikirim melalui pos ke kantor,” tambahnya.

Antasari Azhar yang adalah mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), divonis 18 tahun penjara karena terbukti melakukan pembunuhan terhadap Nasruddin Zulkarnaen.

Vonis tersebut jauh lebih ringan dari tuntutan hukuman mati yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

 

Stop Vaksin, Kembali ke Pengobatan Ala Nabi


Alhamdulillah, Sharia4Indonesia kembali menggelar acara untuk mengajak umat Islam kembali kepada syariat Islam. Sharia4Indonesia-Divisi Pelayanan Umat Bidang Kesehatan menggelar Bazaar, Bedah Buku, dan Pelayanan Kesehatan Islami pada hari Sabtu s/d Ahad (30 April – 1 Mei 2011) di Prizma Islamic Bookstore, Ciputat. Puncak acara rencananya akan digelar pada tanggal 14 Mei 2011 berupa aksi di Bunderan HI, Jakarta.

Berawal dari keprihatinan
Informasinya, pada tahun 2014 menteri kesehatan RI Endang Rahayu Sedyaningsih menargetkan pencapaian Universal Child Immunization (UCI) di seluruh desa atau kelurahan di Indonesia mencapai 100 % atau 90 % dari seluruh bayi yang ada. Pemberian imunisasi dasar diberikan pada usia bayi 0 sampai 11 bulan. “Tanpa imunisasi, anak-anak mudah terserang berbagai penyakit, cacat, dan kematian, sebutnya dalam pembukaan rapat konsultasi Nasional Imunisasi di Grand Ballroom Hotel Hilton, Selasa (8/6/2010).
Padahal, Mayoritas rakyat Indonesia tidak mengetahui akan bahaya imunisasi dengan berbagai macam vaksin yang telah beredar. Imunisasi yang sudah diterapkan sejak tahun 60-an di republik ini dalam perkembangannya banyak menimbulkan korban, cacat, sakit dan kematian. Ini bukan saja terjadi di negeri ini, namun juga di seluruh dunia.

Faktanya, sampai hari ini belum ada transparasi dari produsen vaksin, belum ada ketegasan dari pembuat kebijakan dan belum ada respon dari masyarakat kedokteran tentang beberapa hal penting berikut, yakni : Halalkah vaksin yang ada di negeri ini ? Perlukah vaksinasi dan Amankah? Apakah ada konspirasi di balik vaksin atau imunisasi ? Apa solusi dari vaksin ? Bagaimana sehat ala Nabi SAW?

eramuslim.com