Pages

Saturday 12 September 2015

Masnauli & Siti Rasmina, Jamaah haji Indonesia yang tewas di Makkah

Merdeka.com - Identitas jamaah haji asal Indonesia yang tewas akibat insiden crane jatuh di Masjidil Haram telah diketahui.Ia adalah Siti Rasmina dari embarkasi Jakarta Bekasi 03.

Demikian disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin seperti dilansir Antara.

Selain itu, lanjut Menag, 23 jamaah asal Indonesia lainnya tengah dilarikan ke rumah sakit setempat.

"Selain itu data sementara ada 23 jamaah yang menjadi korban luka, di sejumlah rumah sakit Arab Saudi," ujar Menag, Sabtu (12/9).

Dengan begitu, jamaah tewas asal Indonesia menjadi dua orang yakni, Masnauli Hasibuan dari Medan dan Siti Rasmina dari embarkasi Jakarta Bekasi 03.

Sebelumnya, akibat hujan disertai angin kencang yang melanda Makkah, Arab Saudi menyebabkan crane yang tengah ditempatkan di Masjidil Haram jatuh menghantam dinding masjid pada Jumat (11/9) sore waktu Makkah atau pukul 21.00 WIB.

Tak ayal, insiden tersebut membuyarkan ratusan jamaah haji yang tengah khusyuk beribadah di dalam masjid.

http://www.merdeka.com/peristiwa/jamaah-haji-yang-tewas-di-makkah-bernama-masnauli-dan-siti-rasmina.html

Ekonomi Merosot Tapi Tiket Bon Jovi Laris Manis

Jakarta - Rakyat Indonesia khususnya warga Jakarta sepertinya tidak terlalu terpengaruh pada melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang berimbas pada sektor ekonomi di Indonesia, contohnya saja tiket konser Bon Jovi dengan tarif jutaan habis terjual.
Pengamat Ekonomi, Aviliani mengatakan hal itu wajar saja. Sebab penduduk Indonesia yang terkena imbas dari krisis ekonomi ini lebih pada kalangan menengah ke bawah.

"Ya kalau cuma tiket Bon Jovi laku keras itu kan karena kelas atas tidak kena dampak krisis," ujar Aviliani kepada wartawab di Jakarta, Jumat (11/9/2015).

Dijelaskannya nilai rupiah yang makin terpuruk ini lebih dirasakan oleh kelas menengah dan menengah ke bawah, sehingga pemerintah sebaiknya memaksimalkan serapan APBD.

"Perlu kita ketahui kelas atas di negara kita ini lebih dari 50 juta orang, selebihnya ya kelas menangah dan kelas bawah. Maka sebaiknya pemerintah memaksimalkan serapan APBD, tambah dong pekerja, itu kan baik bagi kelas bawah, itu lubang-lubang jalan segera diperbaiki," paparnya.

"Kebijakan ke bawah jangan dipersulit, jangan ada potongan, jangan terlalu banyak tender. Kalau bisa cepat kenapa harus lamban," sambung Aviliani.