Pages

Tuesday 17 July 2012

KTKLN Menyusahkan


TKW Korban Mafia Kartu KTKLN Bandara Soekarno-Hatta 2,5 Juta Rupiah

Pembuatan Kartu tenaga kerja luar negeri atau disingkat (KTKLN) di bandara SoekarnoHatta yang sudah jelas-jelas gratis tidak bayar,ternyata celah ini telah dimanfaatkan oleh Mafia petugas Bandara SoekarnoHatta untuk mengambil keuntungan sendiri dengan meminta duit dari para Buruh Migram atau TKI.Korbannya adalah dua orang TKI yang hendak berangkat ke Abu Dhabi dipaksa harus membayar Rp 2,5 juta untuk mengurus kartu KTKLN,agar bisa berangkat,kalau tidak bayar tidak bisa berangkat ancam mereka.Sedangkan seorangnya lagi,karena tidak punya duit cukup,setelah negosasi,diminta bayar Rp 1,5 juta.Kedua korban terpaksa memberikan duitnya,karena mereka mengancam kalau tidak bayar kartu KTKLN tidak bisa dibikin dan tidak bisa berangkat.Kedua korban malang ini adalah dua orang wanita remaja yang hendak balik lagi kerja sehabis cuti.

Kejadiannya adalah hari Minggu 25 Maret 2012 lalu.Teman saya yang mau balik kerja lagi ke Qatar bersama anak dan istrinya,sewaktu menunggu di ruang keberangkatan bandara SoekarnoHatta mendapat keluhan dan unek-unek dari dua orang perempuan yang hendak berangkat ke Abu Dhabi transit di Qatar.Dua perempuan itu menanyakan ke teman saya tentang biaya pembuatan kartu KTKLN itu.Setelah mendapat penjelasan dari teman saya pembuatan kartu KTKLN itu gartis alias tidak bayar,betapa pilu dan sedihnya perasaan kedua perempuan itu.Kedua perempuan ini juga tidak tahu kalau harus bikin kartu KRKLN bila harus berangkat lagi.Keduanya sempat langsung ke Imigrasi,tapi sama petugas Imigrasi disuruh bikin kartu KTKLN dulu kalau ingin berangkat,tanpa KTKLN tidak bisa berangkat.

Menurut  pengamatan teman saya memang melihat ada beberapa orang yang memakai ID card bandara dengan memakai jacket .Sewaktu teman  saya mau mengurus pembuatan kartu KTKLN dia melihat ada beberapa orang petugas bandara yang pakai ID bandara berkeliaran disekitar pembuatan kartu KTKLN ini. Dia juga melihat beberapa orang petugas ini mendekati beberapa TKW yang ditolak oleh petugas Imigrasi karena tidak punya kartu KTKLN.Teman saya ini tidak tahu sama sekali kalau petugas itu ternyata minta duit,tahunya setelah dua orang perempuan yang sama mau berangkat bercerita diruang tunggu pesawat sesaat pesawat mau berangkat.Bisa dibayangkan sudah berapa orang yang menjadi korban yang tidak sempat melaporkannya.

Kenyataan seperti ini sangat bertolak belakang sekali dengan apa yang telah disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan PT.Angkasa Pura II Hari Cahyono melalui Kompas.com pada Rabu 21 Maret 2012 lalu.Dalam rilisnya melalui Kompas.com dia mengatakan”Kami membantu para TKI demikian baik sebagai pahlawan devisa. AP II hanya memberikan fasilitas dan tidak memungut apa-apa dari TKI,” tutur Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Hari Cahyono ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (21/3/2012).

Masihkah para pejabat PT.Angkasa Pura II ini berkelit dengan kenyataan yang ada dan sudah ditulis langsung oleh korban yang juga menjadi penulis melalui media Kompasiana ini  maupun melalui orang lain.Beginilah kinerja para pengelola Bandara SoekarnoHatta ini.Berkoar-koar melalui media mengatakan tidak ada pungutan apa-apa,tanpa pernah melihat kenyataan dilapangan seperti apa.Kalau seandainya para pelaku bukan pegawai Bandara,terus siapa,apa mungkin preman boleh berkeliaran didalam terminal keberangkatan Luar Negeri begitu bebasnya dengan memakai ID card bandara.

Melalui Kompas.com ini juga Sekretaris PT.Angkasa Pura Hari Cahyono juga berjanji akan menindak oknum-oknum nakal para pemeras TKI/TKW.Lebih lanjut juga ia mengatakan akan menindak tegas para petugas bagian bagasi yang terus mendapat keluhan.Hari Cahyono juga mengatakan telah menindak puluhan calo yang beroperasi di bandara Soetta.”"Sebenarnya para TKI yang jadi korban calo itu hanya satu dua saja.Gara-gara mereka nama bandara Soetta tercemar”" kata Hari Cahyono.

Pernyataan Sekretaris PT.Angkasa Pura II Hari Cahyono ini terkesan pencitraan diri saja,dengan mengatakan hanya satu dua orang yang menjadi korban para calo,sementara disisi lain PT.Angkasa Pura II telah berhasil menjaring dan menindak puluhan bahkan ratusan para calo yang berkeliaran di bandara Soetta.Tidak usahlah beragumen seperti ini semua orang sudah tahu sama tahu bagaimana sesungguhnya kenyataan yang terjadi.
Sebaiknya perlu dipasang spanduk didepan loket pembuatan KTKLN bandara Sotta bahwa pembuatan kartu KTKLN ini gratis,karena sampai saat ini masih banyak para TKI atau buruh migran belum tahu tentang KTKLN ini.Terus perlu kita pertanyakan sekarang manfaat kartu KTKLN untuk apa,bukankah di Pasport semua data sudah ada,kenapa perlu lagi KTKLN.Hal ini terbukti telah dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan pribadi dengan memalak para TKI.

Seperti pernah saya tulis dan juga Mbak Fera Nuraini dengan judul hampir sama sebelumnya,bandara Soetta ini perlu dilabrak oleh Pak Dahlan Iskan.Pada saat itu Pak Dahlan juga sudah mengingatkan pejabat pengelola toll bukan hanya berkali-kali,tapi sudah berpuluh-puluh kali untuk memberika pelayanan yang baik dipintu toll sehingga tidak membuat antrian yang panjang.Tapi tetap tidak digubris.Apakah ini yang dimau oleh para pengelola Bandara SoekarnoHatta di gebrak dulu baru beraksi.Salam Kompasiana

http://metro.kompasiana.com/2012/03/30/tkw-korban-mafia-kartu-ktkln-bandara-soekarno-hatta-25-juta-rupiah/

http://www.febrialdiali.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment