Pages

Saturday 26 November 2011

Langgar Kedaulatan NKRI, Usir Tentara AS di Papua!


INILAH.COM, Jakarta - Keberadaan 70 tentara Amerika Serikat (AS) di tambang PT Freeport Indonesia di Papua dinilai sebagai pelanggaran kedaulatan.

Pemerhati pertahanan dari Universitas Nanyang Singapura, Rico Marbun mengatakan, pemerintah harus mengusir 70 tentara AS tersebut keluar wilayah NKRI.

"Kedaulatan Indonesia bukan terancam lagi itu sudah dilanggar namanya, tambang Freeport itu aset Indonesia bukan milik Amerika, mereka cuma operator saja," tegas Rico, Sabtu (26/11/2011).

Kalaupun tugas diplomatik, lanjut Rico, tentara AS tersebut tidak boleh dipersenjatai dan tidak boleh berdiam lama di Papua.

"Ini sangat memalukan, seolah TNI/Polri tidak mampu lakukan pengamanan aset nasional. Dan seolah tambang Freeport milik Amerika," tukas peneliti Future Institute ini.

Seperti diberitakan, dalam rapat tim pemantau situasi Papua DPR dengan menteri di jajaran Polhukam, di DPR, Jakarta, Jumat (25/11/2011) terungkap tentang keberadaan tentara AS di tambang Freeport.

"Saat Kunker (Kunjungan Kerja), ada 70 militer Amerika yang masih aktif bekerja di Freeport," ujar anggota Fraksi Partai Hanura Ali Kastela.

Mendengar informasi tersebut, Djoko mengaku jika adanya tentara AS dikarenakan adanya pangkalan militer yang berada di Darwin, Australia. Jumlah tentara yang berada di Darwin itu mencapai 200-300 personel. "Karena memang Australia adalah sekutunya Amerika," ucap Djoko. [mah]

Oleh: MA Hailuki
www.inilah.com

No comments:

Post a Comment