Pages

Sunday 3 March 2013

Mahfud MD: Negarawan Harus Turun Benahi Negara, Politikus Minggir Dulu


Edzan Raharjo - detikNews
Yogyakarta - Penyelenggaraan pemerintahan Indonesia saat ini mengalami disorientasi. Jika kondisi ini didiamkan saja, maka dapat menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa. Sehingga ancaman terhadap negara saat ini adalah ancaman dari dalam.

Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, mengatakan ancaman dari dalam adalah bobroknya manajemen pemerintahan dalam menegakkan hukum dan aturan-aturan. Masalah sekarang menjadi sangat rumit, hukum dan keadilan ini akan dibawa ke mana. Sehingga yang diperlukan negara ini adalah turunya para negarawan.

"Para negarawan dibutuhkan turun ke gelanggang untuk perbaiki negara. Bukan dipercayakan ke politisi. Politisi nunggu dulu, serahkan ke orang yang punya sikap kenegarawanan untuk benahi negara. Sesudah itu, politisi silakan main lagi," kata Mahfud MD dalam Dialog Kebangsaan dalam rangka Harlah Nahdlatul Ulama ke 87 di XT Square Yogyakarta, Minggu (3/3/2013).

Ancaman nyata yang saat ini dihadapi adalah munculnya anarkisme. Anarki dari sekelompok kecil masyarakat yang mengambil alih peran-peran keamanan. Sementara aparat yang resmi justru diam.

"Tindakan anarkis itulah yang sebenarnya mengancam. Anarkis muncul karena kita gamang dalam menegakkan hukum," katanya.

Disorientasi penegakan hukum ini, memunculkan ketidakpercayaan di dalam masyarakat. Ketidakpercayaan ini kemudian menimbulkan pembangkangan.

"Kantor-kantor pemerintahan diserang, pengadilan sedang bersidang diserang masyarakat, penghadangan eksekusi oleh warga, ini bentuk-bentuk pembangkangan," katanya.

Jika disorientasi, distrust dan pembangkangan terus terjadi, maka yang akan terjadi adalah disintegrasi bangsa. Sehingga jelas, masalah yang mengancam negara ini adalah masalah dari dalam. Bukan kekuatan luar, bukan perbandingan ideologi, tetapi adalah masalah manajemen pemerintahan dalam menegakkan hukum dan aturan.

(rmd/rmd)




No comments:

Post a Comment