Pages

Thursday, 29 June 2017

Penderita HIV/AIDS di Indonesia Mencapai 276 Ribu

BEKASI – Kementerian Sosial mencatat angka penderita HIV/AIDS (ODHA) yang ada di Indonesia sudah sangat memprihatinkan yakni lebih dari 276 ribu orang.
“Jumlah ini tercatat di Kemensos yang terdiri dari 198 ribu orang lebih menderita HIV, dan 78 ribu orang lebih menderita AIDS. Totalnya mencapai 276 ribu orang di Indonesia menderita atau mengidap HIV/AIDS,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa  di Bekasi, Jumat (20/1/2017).
Jumlah tersebut menurutnya hanya yang terdata melakukan konsultasi ke dokter dan mengecek darah melalui layanan kesehatan. Sementara masih banyak penderita yang tidak terdata di Kemenkes, sebab tidak melakukan konsultasi dan cek darah.
“Untuk yang tidak terdata oleh kami masih sangat banyak. Jadi ada yang menyebutkan estimasikan kali 10 atau 99 kali lebih banyak dari data yang ada di Kemensos, dan dengan angka ini pun jelas sangat mengkhawatirkan,” jelas Khofifah.
Dirinya berharap dengan konsep kemandirian layanan rehabilitasi sosial bagi penderita HIV/AIDS (ODHA) oleh pihaknya, angka penderita yang kerap masih sangat kuat terbentur dengan stigma dan diskriminasi dapat dikurangi.
“Kami ingin meningkatkan status sosial mereka, terutama ekonominya, agar stigma dan diskriminasi kepada para ODHA bisa diminimalisasi yakni dengan konsep yang baik melalui program kemandirian,” tandas Khofifah, dilansir Okezone.
http://www.kbknews.id/2017/01/21/penderita-hivaids-indonesia-mencapai-276-ribu/


Penderita HIV/AIDS Positif di Bengkulu Capai 716 Orang

Hingga Kini, Penderita HIV AIDS di Bireuen Capai 34 Orang
BIREUEN - Berdasarkan data di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Fauziah Bireuen, mulai 2010 sampai 2016 sudah ditemukan 34 orang menderita penyakit HIV AIDS, dan lima orang di antaranya meninggal dunia.

Hal itu dikatakan Assisten II Setdakab Bireuen, Raden Yus Rusmadi saat meresmikan poliklinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) atau Poli Melati di RSUD Fauziah, Rabu (5/4/2017).
 
“Dengan adanya  poliklinik melati VCT, di rumah sakit umum Bireuen ini, serta dukungan dari berbagai pihak, kami berharap dapat menjaring pasien HIV AIDS menangani tanpa harus merujuk, guna mencegah penularan bahkan memutuskan mata rantai HIV AIDS,” ujarnya.
 
Sebelumnya Direktur RSUD Fauziah, Mukhtar mengatakan, hingga saat ini belum ada provinsi di Indonesia yang terbebas dari penyakit HIV/AIDS. Sesuai data, DKI Jakarta menempati posisi pertama, sementara Aceh berada peringkat 25.
 
Di  Bireuen sendiri telah ada 34 penderita HIV/AIDS, 5 orang meninggal dunia. Untuk mencegah wabah yang mematikan ini, maka  harus bekerjasama mengintervesi penyakit ini sehingga dapat dilakukan diantisipasi penularannya.
 
“AIDS tak ubahnya seperti sebuah mesin fotokopi, setiap hari mesin ini akan semakin aus, tua dan rusak. Begitu juga dengan penyakit HIV yang menyerang kekebalan tubuh, daya tahan tubuh menjadi rendah sehingga dapat mematikan,” katanya.
 
Belakangan ini, tambah Muhktar di Indonesia tidak pernah, ditawarkan konseling dan tes HIV secara gratis. Namun kepada Puskesmas dan pihak RSUD Fauziah tetap berupaya menjaring pasien HIV dikirim ke rumah sakit.
 
“Kita berharap cukuplah hanya 34 orang yang terjadi dan mengalami kasus HIV/AIDS di Bireuen Masyarakat juga harus memahami, kalau penderita HIV/AIDS sangat ingin bisa bergaul dengan masyarakat,” sebutnya.
 
Sebab selama ini mereka tidak ada tempat di masyarakat yang mau menerima penderita HIV. Meskipun penyekit ini tidak tertular, karena butuh media dan cara tertentu, hingga penyakit dapat menular,” sebutnya.
 
Hadir pada peresmian tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen, Amir Addani; Perwakilan Charitas Germany untuk Indonesia, Cipto Leksonos; serta Yayasan Permata Aceh Peduli Lhokseumawe.

https://www.goaceh.co/berita/baca/2017/04/06/hingga-kini-penderita-hiv-aids-di-bireuen-capai-34-orang#sthash.UAswCFtJ.dpbs



Penderita HIV/AIDS Positif di Bengkulu Capai 716 Orang


No comments:

Post a Comment