Pages

Thursday, 29 June 2017

71 Kasus Baru HIV-AIDS di Karawang, Dua di Antaranya Pelajar

KARAWANG, (PR).-  Jumlah pengidap HIV-AIDS di Kabupaten Karawang bertambah 71 orang sejak Januari Hingga April 2017. Sebagian besar pengidap baru dari virus yang belum ada penangkalnya itu merupakan ibu rumah tangga dan karyawan.
Hal tersebut disampaikan Staf Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Karawang, Yana Aryana, di kantornya, Kamis 18 Mei 2017. "Pengidap HIV-AIDS di Kabupaten Karawang masih didominasi kalangan karyawan dan dan ibu rumah tangga," ujarnya.
Namun, lanjut dia, jika dilihat jenis kelaminnya masih lebih banyak kaum laki-laki, yakni 47,66%, sedangkan kaum wanita hanya 24,34%. "Dari 71 penderita baru yang ditemukan, 22 di ataranya adalah karyawan dan ibu rumah tangga. Sebanyak 5 orang dari kalangan buruh, 2 mahasiswa dan 2 lagi pelajar," katanya.
Menurutnya, penambahan jumlah penderita HIV-AIDS yang mencapai 71 orang dalam catur wulan pertama, sangan memprihatinkan. Sebab, angkat tersebut dipastikan akan terus bertambah sampai akhir tahun 2017 nanti.
Disebutkan, saat ini jumlah total pengidap yang terdata KPA Kabupaten Karawang mencapai 742 orang. "Kami akan terus berupaya agar penambahan pengidap virus tersebut  tidak terlalu tinggi. Sosialisasi tentang bahaya HIV-AIDS terus disosialisasikan kepada masyarakat," kata dia.

Pola penyebaran

Menurut Yana, dari 30 kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang, empat kecamatan di antaranya dinilai paling rawan penyebaran HIV-AIDS. Empat kecamatan itu adalah Telukjambe Timur, Karawang Barat, Karawang Timur, dan Rengasdengklok.
Disebutkan, empat kecamatan itu menjadi fokus pengawasan KPA setempat. "Pada tahun ini di Kecamatan Telukjambe Timur penambahannya mencapai 9 kasus, Karawang Barat 6 kasus, Karawang Timur 6 kasus, dan Kecamatan Rengasdengklok 5 kasus," katanya.
Menurut Yana,  penularan terbanyak penyakit itu akibat seks bebas yang dilakulan kaum homo dan para lelaki hidung belang. Kemudian penggunaan jarum suntik secara sembarangan.
"Usia penderita yang baru ditemukan berkisar antara 20 hingga 29 tahun,” katanya.
Secara keseluruhan, berdasarkan catatan AHF Indonesia yang bersumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, sudah ditemukan 24.639 orang terinveksi HIV di provinsi ini. Sekitar 7.900 di antaranya sudah masuk tahap AIDS. Angka itu merupakan rekapitulasi total Jawa Barat sejak 1989 sampai September 2016. ***

http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2017/05/18/71-kasus-baru-hiv-aids-di-karawang-dua-di-antaranya-pelajar-401488


Jumlah Penderita HIV/AIDS Di Malang Bertambah


INILAHCOM, Malang - Jumlah penderita "Human Immunodeficiency Virus" (HIV) "Acquired Immune Deficiency Syndrome" (AIDS) di Kota Malang selama 2016 bertambah tiga kasus jika dibandingkan tahun sebelumnya, yakni menjadi 983 dari 980 ada 2015.

"Untuk menekan pertambahan kasus HIV/AIDS pada 2017, kami terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat melalui layanan khusus, yakni 'Voluntary counselling and testing' (VCT) di sejumlah layanan kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Jawa Timur, Dr dr Asih Tri Rachmi Nuswantari, di Malang, Jumat (13/1/2017).

Pusat layanan kesehatan yang melayani program VCT untuk HIV/AIDS tersebut di antaranya di Puskesmas Bareng, Arjuno, Rampal Celaket, Cipto Mulyo, Kendalsari, Pandanwangi, Dinoyo, Janti, dan Kendal Kerep. Sedangkan RS yang membuka layanan VCT adalah RSI Dinoyo, RSSA Malang, RST Soepraoen, Lavalette, dan Panti Nirmala.

Sementara di setiap kelurahan juga ada program Warga Peduli AIDS (WPA). "Kami juga menggandeng komunitas dan lembaga peduli HIV/AIDS. Untuk HIV/AIDS kami kampanyekan TOP, yakni Temukan, Obati, Pertahankan," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Malang Husnul Muarif mengatakan sebenarnya pemerintah terus berupaya menekan pertumbuhannya. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi kepada kelompok berisiko terhadap penyebaran virus HIV.

"Kami telah melakukan sosialisasi ke sejumlah kelompok berisiko agar tidak terjadi penularan virus ke yang lain. Contohnya, apabila menggunakan jarum suntik, ya sekali pakai," ucapnya.
Virus HIV, lanjutnya, tidak menular dengan mudah ke orang lain karena virus ini tidak menyebar lewat udara, tetapi lewat cairan tubuh. Cairan yang bisa menularkan virus di antaranya darah, sperma, dan air susu ibu. Selain itu, melalui hubungan seks tidak aman atau berganti-ganti pasangan.

Sementara itu, hingga saat ini penyebaran HIV/AIDS di wilayah Malang raya cukup mengkhawatirkan. Saat ini tercatat ada 2.208 warga Malang raya terjangkit virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia, sehingga berdampak pada kematian.

Berdasarkan data di Komisi Penanggulanggan AIDS (KPA) Jatim, hingga September 2016, jumlah penderita HIV/AIDS atau orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sebanyak 2.208 orang. Dari 2.208 kasus tersebut paling banyak di wilayah Kabupaten Malang, yakni sebanyak 1.385 orang. [rok]

http://nasional.inilah.com/read/detail/2352643/jumlah-penderita-hivaids-di-malang-bertambah


No comments:

Post a Comment