Jakarta - Rakyat Indonesia khususnya warga Jakarta sepertinya
tidak terlalu terpengaruh pada melemahnya nilai tukar rupiah terhadap
dolar Amerika yang berimbas pada sektor ekonomi di Indonesia, contohnya
saja tiket konser Bon Jovi dengan tarif jutaan habis terjual.
Pengamat Ekonomi, Aviliani mengatakan hal itu wajar saja. Sebab penduduk
Indonesia yang terkena imbas dari krisis ekonomi ini lebih pada
kalangan menengah ke bawah.
"Ya kalau cuma tiket Bon Jovi laku keras itu kan karena kelas atas tidak
kena dampak krisis," ujar Aviliani kepada wartawab di Jakarta,
Jumat (11/9/2015).
Dijelaskannya nilai rupiah yang makin terpuruk ini lebih dirasakan oleh
kelas menengah dan menengah ke bawah, sehingga pemerintah sebaiknya
memaksimalkan serapan APBD.
"Perlu kita ketahui kelas atas di negara kita ini lebih dari 50 juta
orang, selebihnya ya kelas menangah dan kelas bawah. Maka sebaiknya
pemerintah memaksimalkan serapan APBD, tambah dong pekerja, itu kan baik
bagi kelas bawah, itu lubang-lubang jalan segera diperbaiki," paparnya.
"Kebijakan ke bawah jangan dipersulit, jangan ada potongan, jangan
terlalu banyak tender. Kalau bisa cepat kenapa harus lamban," sambung
Aviliani.
No comments:
Post a Comment