INILAHCOM,
Jakarta - Permasalahan belum turunnya gaji pegawai honorer petugas
kebersihan, mempengaruhi kinerja petugas kebersihan di Rumah Susun
(Rusun) Marunda, Jakarta Utara.
Belum turunnya gaji sejak 3 bulan terakhir, membuat kinerja atau gairah petugas kebersihan menurun.
"Karena
tiga bulan ini enggak digaji, ya anak-anak juga jadi kurang semangat
kerjanya," kata Koordinator Kebersihan di Rusun Marunda, Haposan, Jumat
(18/4/2014).
Haposan menjelaskan, sampah baru diangkut ketika tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sudah mencapai 1 meter.
Padahal, setiap dua petugas kebersihan bertanggungjawab atas tiga gedung di rusun. Akibatnya, beberapa blok tidak terpegang.
Jika
sampah menumpuk, kata dia, akan menimbulkan aroma tidak sedap. Terlebih
lagi, tempat pembuangan sampah itu berada tepat di samping tangga akses
warga untuk masuk dan keluar dari rumah.
Salah seorang penghuni
rusun, Dewi (25) mengaku aroma sampah yang keluar cukup mengganggu. Ia
selalu menutup hidungnya dengan sapu tangan miliknya lantaran tidak kuat
dengan aroma tidak sedap tersebut.
"Agak mual kalau lewat sini (tangga), tapi mau bagaimana lagi kan harus lewatin tangga kalau mau masuk ke rumah," ujarnya. [gus]
http://metropolitan.inilah.com/read/detail/2093171/gaji-tak-dibayar-petugas-ogah-bersihkan-sampah#.U1DmOtIyIvE
No comments:
Post a Comment