Oleh Pebrianto Eko Wicaksono, Nurseffi Dwi
Liputan6.com, Jakarta : Pemerintah secara resmi menaikkan harga
bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar mulai Sabtu
(22/6/2013) pukul 00.00 WIB. Harga premium naik Rp 2.000 menjadi Rp
6.500 per liter dan solar naik Rp 1.000 menjadi Rp 5.500 per liter.
Dengan
kenaikan tersebut berarti selama 9 tahun berkuasa Presiden SBY sudah
menaikkan harga BBM sebanyak 4 kali. Kenaikan harga pertama yang
dilakukan Presiden SBY pada 1 Maret 2005, atau selang empat bulan
dilantik pada 20 Oktober 2004.
Saat itu pemerintah menaikkan
premium dari Rp 1.850 menjadi Rp 2.400 per liter. Sementara harga solar
naik Rp 1.650 menjadi Rp 2.100 per liter.
Tak berhenti di situ,
pada tahun yang sama yaitu pada 1 Oktober 2005, harga premium dan solar
kembali dinaikkan. Harga premium naik Rp 2.400 menjadi Rp 4.500 per
liter. Sedangkan solar Rp 2.100 menjadi Rp 4.300 per liter.
Kemudian pada 24 Mei 2008, pemerintah kembali menaikkan harga premium menjadi Rp 6.000 per liter dan solar Rp 5.500 per liter.
Namun
tak hanya menaikkan, mendekati pemilihan umum (Pemilu) 2009, pemerintah
menurunkan harga BBM tiga kali dalam jeda waktu 1,5 bulan yaitu pada 1
Desember 2008, harga premium turun Rp 500 menjadi Rp 5.500, sedangkan
harga solar tetap dibanderol Rp 5.500 per liter.
Pada Desember
2008, harga premium kembali turun Rp 500 per liter menjadi Rp 5.000 per
liter dan solar turun Rp 700 menjadi Rp 4.800 per liter.
Terakhir pada 15 Januari 2009, harga premium dan solar keduanya turun menjadi Rp 4.500 per liter.
Namun,
SBY tercatat sebagai presiden yang paling banyak menaikkan harga BBM
setelah zaman Soeharto. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menaikkan harga
BBM 2 kali pada dan menurunkan harga BBM sekali. Sementara pada era
Megawati Soekarnoputri, harga BBM naik sebanyak dua kali yaitu pada 2002
dan 2003.
Presiden BJ Habibie tak pernah menaikkan harga BBM,
tapi malah menurunkan harga BBM pada 1998. Terbanyak, Presiden Soeharto
selama berkuasa 32 tahun tercatat telah menaikkan harga BBM sebanyak 19
kali dan menurunkan harga 2 kali.
Berikut pergerakan harga BBM di Indonesia mulai tahun 1991-2013:
Presiden Soeharto
1991: Rp 150 naik jadi Rp 550 per liter
1993: Rp 550 naik jadi Rp 700 per liter
1998: Rp 700 naik jadi Rp 1.200 per liter
Presiden BJ Habibie
1998: Rp 1.200 turun ke Rp 1.000 per liter
Presiden Abdurrahman Wahid
1999: Rp 1.000 turun jadi Rp 600 per liter
2000: Rp 600 naik ke Rp 1.150 per liter
2001: Rp 1.150 naik ke Rp 1.450 per liter
Presiden Megawati Soekarnoputri
2002: Rp 1.450 naik jadi Rp 1.550 per liter
2003: Rp 1.500 naik jadi Rp 1.810 per liter
Presiden SBY
2005: Rp 1.810 naik jadi Rp 2.400 per liter
2005: Rp 2.400 naik jadi Rp 4.500 per liter
2008: Rp 4.500 naik jadi Rp 6.000 per liter
2008: Rp 6.000 turun ke Rp 5.500 per liter
2008: Rp 5.500 turun ke Rp 5.000 per liter
2009: Rp 5.000 turun ke Rp 4.500 per liter
2013: Rp 4.500 naik ke Rp 6.500 per liter
(Pew/Ndw)
No comments:
Post a Comment